STY Ungkit Pengalaman Kalahkan Arab Saudi-Imbangi Australia

STY Ungkit Pengalaman Kalahkan Arab Saudi-Imbangi Australia

Tim detikSport - detikSulsel
Selasa, 14 Okt 2025 12:00 WIB
DOHA, QATAR - JANUARY 28: Shin Tae Yong, caoch of Indonesia looks on during the AFC Asian Cup Round of 16 match between Australia and Indonesia at Jassim Bin Hamad Stadium on January 28, 2024 in Doha, Qatar. (Photo by Masashi Hara/Getty Images)
Shin Tae-yong. Foto: Getty Images/Masashi Hara
Jakarta -

Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengungkit pengalamannya saat masih melatih Timnas Garuda usai dipecat Ulsan HD. Dia menceritakan keberhasilannya membawa Indonesia menang melawan Arab Saudi dan menahan imbang Australia.

Dilansir detikSport, STY dipecat dari kursi pelatih klub Korea Selatan itu setelah dua bulan ditunjuk pada Agustus 2025. STY dipecat setelah timnya hanya berhasil mendapat dua kemenangan dari 10 pertandingan. Sisanya, pasukan STY menelan 4 hasil imbang dan 4 kekalahan.

STY membeberkan sebab pemecatan dirinya yang tidak paham urusan internal klub. Dia menyangkal wacana dirinya dipecat karena strateginya tidak cocok dengan Liga Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir kegagalan saya disebabkan oleh kurangnya pemahaman saya tentang urusan internal klub. Namun, saya bahkan 100 persen tidak setuju dengan kritik bahwa taktik saya tidak berhasil di K-League," kata STY dalam wawancara dengan KBS.

ADVERTISEMENT

STY lantas menceritakan pengalamannya membesut Timnas Indonesia yang diremehkan. Dia mengungkap saat melatih tim peringkat 127 FIFA itu, dirinya dapat menahan imbang dan mengalahkan tim besar.

"Orang-orang terus meremehkan pengalaman saya di Indonesia, tetapi bagaimana mungkin tim peringkat 127 FIFA bisa mengalahkan Arab Saudi atau bermain imbang dengan Australia? Itu omong kosong. Jika klub memberi saya kekuatan, saya pasti bisa finis di enam besar," ujar STY.

STY juga menolak pemecatan dirinya karena gaya komunikasinya yang buruk. Dia turut membantah dugaan dirinya melakukan kekerasan verbal dan fisik kepada pemain.

"Filosofi sepakbola saya adalah 'saya tidak boleh menyumpahi atau melukai para pemain'. Orang-orang menyebut saya 'kepemimpinan seorang abang'. Bahkan di Indonesia, saya suka jahil dan bercanda dengan para pemain yang saya tak mengerti perkataannya, dan di situ saya menjadi dekat dengan mereka," ujar STY.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads