.webp)
Laga Timnas Indonesia U-17 Vs Australia U-17 menuai sorotan usai kedua tim dinilai sengaja bermain aman di akhir babak kedua. PSSI pun menjelaskan mengenai gaya main 'malas-malasan' Garuda muda itu.
Dilansir dari detikSport, duel Indonesia Vs Australia itu tersaji dalam laga terakhir Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025. Laga berlangsung di Abdullah Alkhalifa Alsabah Stadium, Mishref, Kuwait, Minggu (28/10/2024).
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa gaya permainan Indonesia memang taktik yang diterapkan pelatih Nova Arianto. Dia justru menilai Australia takut menyerang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Australia-nya takut nih sama Indonesia. Kan tadi serangan balik kita hampir semua menghasilkan gol," kata Arya kepada wartawan.
"Dan sejak awal pertandingan strategi pelatih Nova adalah defend to counter," ungkapnya.
Diketahui, di babak pertama, Australia banyak menekan Indonesia. Namun, sejumlah peluang Young Socceroos gagal membuahkan hasil.
Sementara Indonesia juga berusaha menekan, memanfaatkan serangan balik. Namun tak ada gol didapat sepanjang 45 menit pertama.
Di babak kedua, perubahan permainan terlihat dari kedua tim. Memasuki menit ke-75, Australia dan Indonesia sama-sama terlihat bermalas-malasan di lapangan.
Australia cuma melakukan operan-operan, sementara Indonesia banyak menunggu. Situasi itu membuat banyak netizen menyorotinya.
Australia dan Indonesia disebut mengincar hasil imbang dengan gaya permainan itu. Sebab dalam situasi saat itu, yakni skor imbang 0-0, kedua tim sudah bisa maju ke putaran final.
Sampai laga tuntas, skor 0-0 akhirnya bertahan. Hasil ini memang meloloskan Indonesia ke putaran final, namun banyak yang kecewa melihat gaya permainan Garuda Muda.
Beberapa menyayangkan fighting spirit Indonesia yang terkesan sengaja diredam untuk mengamankan hasil. Bahkan tudingan sepakbola gajah sempat dilontarkan beberapa netizen.
Dengan hasil imbang, Indonesia menjadi salah runner up terbaik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 dengan 7 poin, dan meraih 4 poin di klasemen runner up terbaik. Indonesia lolos bersama Australia, mewakili Grup G.
(asm/sar)
