PSSI Bersurat ke AFC Jamin Keamanan Bahrain Main di Indonesia

PSSI Bersurat ke AFC Jamin Keamanan Bahrain Main di Indonesia

Tim detikSport - detikSulsel
Kamis, 17 Okt 2024 10:10 WIB
GOLD COAST, AUSTRALIA - SEPTEMBER 05: Members of Team Bahrain stand and sing the national anthem before the round three 2026 FIFA World Cup AFC Asian Qualifier match between Australia Socceroos and Bahrain at Robina Stadium on September 05, 2024 in Gold Coast, Australia. (Photo by Chris Hyde/Getty Images)
Timnas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Foto: Chris Hyde/Getty Images
Makassar -

Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) meminta ke FIFA dan AFC agar pertandingan Bahrain melawan Timnas Indonesia digelar di lokasi netral karena faktor keamanan. PSSI merespons permintaan Bahrain itu dengan akan bersurat ke AFC yang menjamin Timnas Bahrain aman selama berada di Indonesia.

"Pertama kita akan buat surat ke AFC, untuk menyatakan bahwa supaya adil laga tetap berjalan di Jakarta, karena sebelumnya juga pertandingan bergulir di Bahrain," kata Exco PSSI, Arya Sinulingga dalam rekaman suaranya yang dibagikan ke forum pewarta dilansir dari detikSport, Kamis (17/10/2024).

Arya menjelaskan, surat itu berisi tentang jaminan keamanan bagi Timnas Bahrain selama berada di Indonesia. Apa yang dikhawatirkan Timnas Bahrain diharapkan tidak akan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti Bahrain. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah terhadap tamu jadi kami pasti akan beri kenyamanan bagi mereka," jelasnya.

Terkait keluhan BFA yang diserang netizen Indonesia, menurut Arya itu ditanggapi terlalu berlebihan. Padahal menurut dia, Indonesia telah membuktikan berhasil menggelar event international agenda dari FIFA.

ADVERTISEMENT

"Kemudian soal di sosmed, terkadang netizen Indonesia itu rame, tetapi sebenarnya mereka itu ramah. Sangat terkenal lah bangsa kita bangsa yang ramah. Kita sudah membuktikan itu di Piala Dunia U-17 dan terselenggara dengan baik," terangnya.

"Keamanan dan kenyamanan semua berbagai event internasional juga aman, jadi tidak perlu di khawatirkan. Jadi itu yang bakal kita buat surat ke mereka. Itu yang diarahkan ketum untuk buat surat ke AFC," tambahnya.

Untuk diketahui, permintaan BFA itu menyusul serangan di media sosial dari netizen Indonesia. Akun media sosial BFA, Timnas Bahrain beserta para pemainnya, menjadi sasaran kekecewaan penggemar Timnas Indonesia.

Tidak hanya itu, akun website dan media sosial Asosiasi Sepakbola Bahrain turut jadi sasaran percobaan peretasan. Beberapa fans turut menamai beberapa tempat di map online Bahrain dengan tulisan 'AFC MAFIA'.

Fans Indonesia tersulut emosi akibat hasil imbang 2-2 melawan Bahrain di Kota Riffa pada tengah pekan lalu dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satu faktornya akibat kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf memberikan gol lawan di luar menit injury time.

BFA berpendapat Timnas Bahrain tidak merasa aman apabila laga digelar di Indonesia. Mereka menyampaikan penolakan bermain di Jakarta yang dijadwalkan akan digelar pada 25 Maret 2025 mendatang.

Berikut Pernyataan Lengkap Federasi Sepakbola Bahrain (BFA)

Asosiasi Sepakbola Bahrain telah memantau dalam beberapa hari terakhir, sikap yang tak bisa diterima dan tak bertanggung jawab dari fans Indonesia terhadap Asosiasi Sepakbola Bahrain dan para pemain tim nasional, menyusul pertandingan tim nasional kami melawan Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 AFC.

Oleh karenanya, Asosiasi Sepakbola Bahrain ingin mengklarifikasikan beberapa hal:

1. Asosiasi Sepakbola Bahrain mengecam sikap tak bertanggung jawab fans Timnas Indonesia di dunia siber. Website, akun sosial media, dan sistem korespondensi elektronik asosiasi menjadi sasaran hinaan, makian, ancaman, dan operasi peretasan yang tak bisa diterima dan tak menunjukkan semangat mulia olahraga secara umum, khususnya sepakbola, yakni mempersatukan masyarakat seluruh dunia bersama-sama; Terutama sejak komentar-komentar ofensif yang diterima akun-akun asosiasi dan website, termasuk akun tim nasional dan fans Bahrain, tidak ada kaitannya dengan norma-norma olahraga.

Dalam memandang ini, asosiasi mengungkapkan kekecewaan mendalam dengan kampanye mengganggu dan tak bisa diterima, sebagaimana ini tak sesuai prinsip, nilai-nilai, dan norma-norma Islam, tidak juga menunjukkan progress atau kemajuan negara-negara.

2. Sejalan dengan keinginan Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) dalam memastikan keamanan dari para anggotanya, terutama anggota tim nasional, asosiasi sedang dalam proses penanganan FIFA dan AFC untuk menyampaikan kepada mereka tentang tindakan yang tidak bisa diterima terhadap BFA, sekaligus ancaman-ancaman, kata-kata penghinaan, dan fitnah yang bisa berimbas pada keselamatan dari anggota tim nasional ketika mereka bertemu Timnas Indonesia di laga tandang yang digelar di Jakarta.

Asosiasi akan mengirimkan permohonan untuk memindahkan pertandingannya dari Indonesia untuk menjaga keselamatan tim nasional karena ini adalah prioritas kami, terutama karena FIFA dan AFC sangat memperhatikan keselamatan dari tim-tim yang berpartisipasi di dalam kompetisi-kompetisi mereka.

3. Asosiasi Sepakbola Bahrain terkejut dengan banyaknya ancaman pembunuhan yang diterima anggota tim nasional di akun media sosial pribadi - langkah yang merefleksikan penghinaan publik Indonesia kepada kehidupan manusia. Masalah ini belum pernah terjadi sebelumnya di stadion-stadion olahraga dan sangat jauh dari semangat olahraga, di mana mutual respek dan apresiasi di antara para anggota. Asosiasi menolak mengekspos kehidupan anggota tim nasional dari segala bahaya, terutama sejak aksi yang dilakukan fans Indonesia sangat tak bisa diterima dan tidak benar, dan tak ada hubungannya dengan anggota sepakbola.

Sementara itu Asosiasi Sepakbola Bahrain, bekerja sama dengan beberapa sektor negara, sesuai dengan kemampuannya, telah memberikan fasilitas yang dibutuhkan untuk masuknya fans Indonesia ke Bahrain dalam rangka mendukung negara mereka melawan tim nasional kami, dengan jumlah mencapai 2.000 penggemar, termasuk memfasilitasi prosedur memasuki stadion pada hari pertandingan dan mengalokasikan tempat yang layak, dengan sikap yang konsisten dengan standar dan persyaratan yang sesuai dengan regulasi kualifikasi.

4. Di kala asosiasi mengkonfirmasi penolakan mereka terhadap kampanye ofensif, serangan siber, dan kalimat-kalimat mengancam, asosiasi akan menggunakan organisasi-organisasi internasional, HAM, dan organisasi Islam, selain asosiasi jurnalis; untuk menjadi saksi atas potensi resiko yang dihadapi tim, serta untuk menunjukkan apa yang ditinggalkan dalam kampanye ini dalam hal mencemarkan tujuan mulia sepakbola internasional yang berdasarkan pada saling menghormati dan sikap sportivitas yang tinggi.




(ata/hmw)

Hide Ads