Eks Bek PSM Handi Hamzah Minta Timnas Indonesia Tak Terpuruk gegara Bahrain

Eks Bek PSM Handi Hamzah Minta Timnas Indonesia Tak Terpuruk gegara Bahrain

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Sabtu, 12 Okt 2024 08:30 WIB
Mantan pemain PSM Makassar Handi Hamzah.
Foto: Mantan pemain PSM Makassar Handi Hamzah. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Makassar -

Mantan bek PSM Makassar Handi Hamzah turut angkat bicara terkait kontroversi yang terjadi dalam pertandingan Bahrain melawan Indonesia pada matchday ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dia berharap skuad Garuda tidak terpuruk yang justru bisa berpengaruh pada performa tim ke depan.

"Kita kasih motivasi, jangan sampai terpuruk. Gara-gara ini mereka buyar untuk bisa bermain baik ke depannya," ujar Handi kepada detikSulsel usai bermain futsal dalam laga ekshibisi perayaan HUT ke-355 Sulawesi Selatan (Sulsel) di lapangan rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Jumat (11/10/2024).

Handi juga optimistis Timnas Indonesia akan bisa tampil lebih baik di masa depan. Terutama, kata dia, jika menjadi tuan rumah di pertandingan-pertandingan penting, termasuk melawan Bahrain nantinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insyaallah nanti kalau kita tuan rumah," kata pria berusia 41 tahun ini.

Mengenai hasil pertandingan Bahrain Vs Indonesia yang berakhir 2-2, Handi menyebut jika berbicara soal fair play, maka Indonesia layak dianggap menang dengan skor 2-1. Namun, kata dia, pengaruh keputusan wasit dalam laga tersebut dinilainya sangat mempengaruhi hasil akhir.

ADVERTISEMENT

"Artinya, kalau dibilang fair play, kita anggap Indonesia menang 2-1. Cuma, pengaruh wasitnya bagaimana," ucapnya.

Handi mengkritik keputusan wasit yang memperpanjang waktu tambahan hingga melebihi batas wajar. Menurutnya, perpanjangan waktu yang diberikan terlalu berlebihan sehingga memberikan kesempatan bagi Bahrain untuk menyamakan kedudukan.

"Karena waktunya, kan, kalau injury time beda 1-2 menit itu masih bagus. Ini, kan, terlalu kelewatan. Artinya, (seperti) bagaimana caranya agar tuan rumah (Bahrain) bisa mengimbangi Indonesia 2-2. Kan, 90+6'. Ini sudah 90+9'. Terlalu jauh," ketusnya.

Sebagai pemain, Handi mengaku kekecewaan pasti dirasakan para pemain Indonesia karena kemenangan sudah terlihat di depan mata. Namun, dia juga menekankan bahwa keputusan wasit adalah sesuatu yang tidak bisa diintervensi.

"Saya sudah pasti kecewa karena sudah pasti di ujung mata kita menang. Cuma, masalah wasit tidak bisa pungkiri juga tidak bisa kita intervensi. Ada wasit di dalam (lapangan), kan. Ya, namanya dia wasit, apa pun keputusannya, kita harus ikuti, tidak bisa diubah," tuturnya.

Diketahui, pertandingan Bahrain Vs Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10), melahirkan kontroversi. Keputusan wasit Ahmed Al Kaf membuyarkan kemenangan Indonesia yang sudah di depan mata.

Bahrain sebetulnya sempat unggul lebih dulu pada menit ke-15. Indonesia kemudian membalikkan skor menjadi 2-1 lewat gol Ragnar Oratmangoen menit 45+3 dan Rafael Struick menit ke-74.

Namun, Bahrain menyamakan skor menjadi 2-2 pada menit 90+9 lewat kreasi sepak pojok. Padahal, tambahan waktu di pertandingan itu hanya enam menit.




(ata/ata)

Hide Ads