Nermin Haljeta di PSM: Pramusim Tak Diperhitungkan, Liga 1 Jadi Jagoan

Nermin Haljeta di PSM: Pramusim Tak Diperhitungkan, Liga 1 Jadi Jagoan

Abadi Tamrin - detikSulsel
Rabu, 04 Sep 2024 08:30 WIB
Nermin Haljeta bersama Latyr Fall merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Dewa United dalam laga Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan.
Foto: Nermin Haljeta bersama Latyr Fall merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Dewa United dalam laga Liga 1 2024/2025 di Stadion Batakan. (Dok. PSM Makassar)
Makassar -

Nermin Haljeta bermain buruk saat tampil memperkuat PSM Makassar di turnamen pramusim Piala Presiden 2024. Sang striker kemudian membuktikan diri, kini menjadi jagoan yang tokcer di Liga 1 2024/2025.

Nermin Haljeta mencetak gol bunuh diri di laga debutnya bersama PSM Makassar di Piala Presiden 2024. Gol bunuh diri Nermin membuat PSM kalah 0-2 dari tuan rumah Persib Bandung.

Praktis Nermin Haljeta gagal mencetak satupun gol di Piala Presiden. Alhasil PSM juga harus gugur lebih cepat di fase grup dengan menempati posisi juru kunci Grup A.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diam-diam menghanyutkan, kini justru Nermin Haljeta mencuri panggung di Liga 1. Nermin Haljeta bermain penuh di tiga laga awal Liga 1 musim ini.

Penampilan impresif dicatatkan dengan kontribusi 4 gol dari 4 tembakan yang dilepaskan. Torehan gol itu pun mengantar Nermin Haljeta memimpin daftar top skor sementara Liga 1.

ADVERTISEMENT

Nermin Haljeta mengalahkan striker klub lain yang lebih berpengalaman di Liga 1. Seperti Gustavo Almeida (Persija Jakarta) dan Privat Mbarga (Bali United) yang baru mencetak 3 gol.

Pelatih Bernardo Tavares memang memberikan porsi lebih kepada Nermin Haljeta di lapangan. Perannya sangat sentral di lini depan.

Utak-atik strategi dilakukan Bernardo untuk posisi Nermin Haljeta. Kadang dimainkan sebagai target man, namun bisa juga sebagai playmaker untuk mensuport Tito Okello di lini depan.

Legenda PSM Makassar Syamsuddin Umar memuji penampilan Nermin Haljeta di Liga 1. Menurutnya, pemain asal Slovenia itu bisa cepat beradaptasi dengan strategi yang diterapkan Bernardo Tavares meski sempat diragukan di pramusim.

"Ini lebih pada kualitas dari pemain dan strategi pelatih. Namun paling penting dia harus bisa menjaga konsistensi, karena Liga 1 musim ini masih sangat panjang," ujar pelatih yang pernah membawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999/2000.




(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads