.webp)
PSM Makassar menjadi satu-satunya tim Liga 1 yang belum menyelesaikan sanksi larangan transfer dari FIFA. Meski begitu, PSM Makassar memastikan tetap masih bisa memperkenalkan secara resmi pemain-pemain barunya nanti.
"Kalau perekrutan pemain bisa saja diumumkan sebelum sanksi FIFA selesai," kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim kepada detikSulsel, Rabu (19/6/2024).
Sule sapaan akrab Sulaiman Abdul Karim menjelaskan, penyelesaian sanksi larangan transfer merupakan prosedur yang berbeda dengan perekrutan pemain. Dia mengatakan, perekrutan pemain tetap bisa dilakukan walau penyelesaian sanksi belum tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu 2 hal yang berbeda. Artinya prosedur perekrutan pemain tetap jalan, prosedur untuk lepas dari sanksi FIFA juga tetap jalan," jelasnya.
Hanya saja, lanjut Sule, PSM Makassar belum bisa mendaftarkan rekrutan barunya untuk kompetisi mendatang sebelum sanksi dari FIFA dituntaskan. Kendati demikian, dia menjamin PSM akan menyelesaikan saksi tersebut sebelum kompetisi Liga 1 2024/2025 bergulir.
"(Sanksinya) Tidak bisa mendaftarkan pemain baru," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7 tim Indonesia masih disanksi FIFA terkait larangan transfer pemain. PSM menjadi satu-satunya tim dari Liga 1.
FIFA awalnya menjatuhkan sanksi kepada sejumlah klub di Indonesia. Namun beberapa diantaranya sudah menyelesaikan sengketa sanksi tersebut, seperti PSS Sleman, Barito Putera dan terbaru Persija Jakarta.
Baca juga: Pemain Asing PSM Makassar Diincar PSS Sleman |
Belakangan, FIFA kembali menjatuhkan larangan transfer kepada Persik Kediri imbas belum memenuhi kewajiban kepada mantan pelatihnya Javier Roca. Sanksi tersebut tertuang dalam surat bernomor Ref. no. FDD-18695-Ref. no. FPSD-8353, FIFA melarang Persik untuk melakukan aktivitas transfer.
"Kita baru menerima keputusan dari FIFA. Baru diterima dan benar benar tidak menyangka bahwa FIFA tidak melihat dari dua sisi, juga tidak melihat dari saksi yang hadir," ujar Direktur Persik, Souraiya Farina dilansir dari detikJatim, Selasa (18/6).
(ata/nvl)
