.webp)
Meski masih menyisakan satu laga lagi dengan melawan Sabah FC di Stadion Likas, Kota Kinabalu, Kamis (14/12) besok, PSM Makassar sudah dipastikan kandas. Hal tersebut karena PSM tertinggal 5 poin dari Sabah FC di puncak klasemen Grup H.
PSM Makassar saat ini mengoleksi 7 poin dengan menempati peringkat ketiga klasemen Grup H, hasil 2 kali menang, sekali imbang, dan 2 kali kalah. Sementara tim yang lolos ke babak semifinal zona ASEAN hanya juara grup dan 1 tim runner up terbaik.
Catatan ini jelas tidak sesuai harapan, mengingat PSM Makassar adalah tim finalis zona ASEAN AFC Cup musim lalu. Selain itu, armada Bernardo Tavares juga berstatus juara di Liga 1 Indonesia musim lalu.
PSM Makassar boleh saja memakai masalah finansial sebagai alasannya, dan sebetulnya tidak salah juga. Sebab selain di AFC Cup, PSM juga sedang terpuruk di Liga 1, meski berstatus juara bertahan.
Kondisi ini pun yang sering dikeluhkan pelatih Bernardo Tavares. Pelatih asal Portugal itu pun secara blak-blakan mengungkapkan sejumlah pemain dan stafnya belum digaji selama 3 hingga 5 bulan.
"Kita sayangkan ada dari pemain-pemain kita ada yang 1 bulan gaji delay (menunggak) yang lain 2 bulan delay, yang lain juga ada pemain 3 bulan dan ada yang staf yang 5 bulan gaji delay," kata Bernardo, Kamis (7/12).
Bernardo mengaku kondisi finansial yang tidak stabil ini merupakan kendala bagi PSM Makassar. Dia pun berharap ada perbaikan sehingga tidak ada lagi masalah dalam hal finansial yang mempengaruhi performa tim ke depannya.
"Kita harus perbaiki hal-hal yang seperti ini dan ini bukan individual saat ada beberapa orang telah diberikan haknya dan ada beberapa yang diberikan haknya dan ini tidak membuat situasi dalam tim lebih bagus," imbuhnya.
Usai dipastikan tersingkir di AFC Cup, Bernardo pun menegaskan timnya akan fokus di Liga 1. Hal ini untuk memperbaiki posisi PSM yang terdampar di posisi ke-10 klasemen dan semakin dekat ke zona degradasi.
"Setelah ini kami akan memulihkan pemain kami untuk pertandingan di Liga 1," imbuhnya.
(ata/ata)
