Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengkritisi keputusan wasit Asep Yandis yang tidak memberikan kartu merah kepada pemain Madura United Fachruddin Aryanto yang menekel keras M Arfan. Bernardo menilai tekel keras tersebut layak diganjar kartu merah.
PSM Makassar menjamu Madura United di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (8/10/2023). PSM kalah telak dengan skor 2 gol tanpa balas.
"Terkait wasit, pelatih tidak ingin sampaikan banyak hal, hanya satu hal tekel kepada Arfan di babak pertama sangat membahayakan," kata Bernardo usai pertandingan, Minggu (8/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madura United bermain keras menghadapi PSM Makassar. Salah satunya saat bek Madura United, Fachruddin Aryanto memberi tekel keras kepada M Arfan.
Pada menit ke-29, M Arfan mendapatkan long pass dari rekannya. M Arfan bergerak ke arah datangnya bola sementara Fachruddin berupaya merebut bola.
Namun kaki kapten Madura United itu terangkat terlalu tinggi dan hampir menghantam muka Arfan andaikan tidak membalikkan badan dengan cepat. Dengan kondisi tidak siap, Arfan pun terpental jatuh.
Arfan merintih kesakitan dan butuh beberapa menit untuk mendapatkan perawatan medis. Wasit yang melihat kejadian berbahaya tersebut pun hanya mengganjar Fachruddin dengan kartu kuning saja.
Bernardo Tavares menilai tekel tersebut berbahaya. Bahkan menurut dia tidak cukup dengan kartu kuning saja tetapi seharusnya bisa langsung kartu merah karena sangat membahayakan keselamatan pemain.
"Tekel seperti itu layak untuk kartu merah dan diusir dari lapangan," tegasnya.
Terlepas dari itu, juru taktik asal Portugal itu menyampaikan selamat kepada Madura United yang berhasil mencuri 3 poin penuh di kandang PSM Makassar. Dia menilai akurasi permainan Laskar Sapeh Kerrab sangat bagus.
"Selamat kepada Madura mereka mempunyai akurasi yang lebih baik dari pada kita," kata dia.
Namun menurut Bernardo, PSM Makassar sebetulnya mempunyai banyak peluang dalam laga kontra Madura United. Sayang dari sekian banyak peluang yang ada tidak mampu mengkonversi menjadi gol.
"Kita sebenarnya mempunyai peluang yang lebih banyak dari pada mereka dan corner," kata Bernardo.
(ata/sar)