Pemain anyar Manchester City, Matheus Nunes punya kisah menarik dalam perjalanan kariernya. Sembari mengejar cita-citanya sebagai pesepakbola profesional, Nunes rupanya dahulu bekerja sebagai tukang roti.
Matheus Nunes menjalani karier yang tak mudah. Ketika di tahun 2019 kala masih menimba ilmu di tim akademi Sporting U-23, Nunes juga menjalani pekerjaan lain sebagai tukang roti di toko Pao da Vila, di Ericeira dekat kota Lisbon.
"Dulu saya bekerja membuat roti dari pukul 5 pagi. Saya bisa berdiri lima sampai enam jam, kemudian sore hari berlatih dan itu tidaklah mudah," kata Nunes kepada Sporting TV saat wawancara beberapa waktu lalu dilansir dari detikSport, Sabtu (2/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga tidak punya SIM, sehingga harus naik sepeda untuk berangkat kerja," tambahnya.
Toko roti tersebut dibangun oleh keluarganya ketika pindah dari Rio de Janeiro, Brasil ke Portugal. Sang ibu, Catia yang bekerja keras agar menghidupi Matheus Nunes dan saudara-saudaranya.
"Ibu saya adalah seorang pejuang. Dia juga yang menanamkan kecintaan sepakbola kepada saya. Kadang kalau tidak ada bola, saya dan saudara saya bermain dengan mengepalkan kaus kaki (untuk jadi bolanya-red)," jelas Nunes.
"Bahkan ibu saya sampai bingung, kok bisa saya bisa jadi pemain sepakbola, bukannya menjadi pencuri atau penjual obat terlarang," tutupnya sembari tertawa.
Untuk diketahui, Manchester City membeli Matheus Nunes dari Wolves yang ditebus seharga 53 juta Pounds termasuk bonus lainnya atau setara Rp 1 triliun.
Pemain berusia 25 tahun itu bermain sebagai gelandang tengah, yang bisa ditempatkan sebagai gelandang bertahan atau gelandang serang. Kehadirannya diproyeksi akan menambah kedalaman di lini kedua The Citizens.
(ata/sar)