Bomber Manchester United (MU) Marcus Rashford mengaku sempat ingin pergi di musim panas tahun lalu sebelum pelatih Erik ten Hag datang. Rashford menjelaskan sempat tidak menikmati performanya berseragam setan merah.
"Sebelum manajer datang, mungkin sedikit. Namun, ini kan sepakbola, ini terjadi. Segalanya terjadi karena sebuah alasan," ungkap Rashford dilansir the Guardian dilansir dari detikSport.
Pesepakbola berusia 25 tahun itu memang menjalani musim yang berat bersama Manchester United. Di bawah arahan pelatih sebelumnya Ole Gunnar Solskjaer lalu Ralf Rangnick (manajer interim), Rashford hanya membuat lima gol dalam 32 penampilannya sepanjang musim 2021/2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rashford Mengaku merasa tidak menikmati sepak bola. Alhasil performanya menurun lantaran tidak menikmati permainannya seperti biasanya.
"Kebebasan, sebelumnya kami sedikit terlalu kaku, terkadang anda tidak menikmati sepakbola anda dan itu yang terjadi denganku. Aku tidak terlalu menikmati permainanku seperti yang seharusnya, seperti biasa aku menikmatinya," paparnya.
"Soalnya itu memengaruhi performaku dan pada akhirnya bagaimana diriku sebagai seseorang, jika aku tidak bahagia maka sulit bagiku bisa memainkan sepakbola terbaikku," sambungnya.
Namun kedatangan Ten Hag pada awal Juli 2022 sebagai manajer permanen Manchester United menggantikan Solskjaer, Rashford mulai kembali ke performa terbaiknya. Bahkan dirinya kembali bersinar dengan mencetak 30 gol untuk menandai musim terbaiknya bersama klub.
Rashford mengatakan, Ten Hag membuatnya kembali menikmati sepak bola yang mempengaruhi pada perbaikan performanya di atas lapangan.
"Dan dia datang ke klub di waktu yang tepat untukku, timing-nya berhasil," tegasnya.
Performa impresif Marcus Rashford di musim lalu pun diganjar Manchester United. Rashford baru saja meneken kontrak baru berdurasi lima tahun, dengan kenaikan gaji signifikan menjadi 375 ribu pound sepekan (Rp 7,27 miliar).
(afs/afs)