Merasa Dicurangi di 3 Laga Awal Liga 1, Pelatih PSM Minta Wasit Dievaluasi

Merasa Dicurangi di 3 Laga Awal Liga 1, Pelatih PSM Minta Wasit Dievaluasi

Abadi Tamrin - detikSulsel
Jumat, 14 Jul 2023 19:30 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares pada sesi prescon jelang menghadapi Madura United di laga lanjutan Liga 1 2022/2023.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares. Foto: Dok. PSM Makassar
Makassar -

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares merasa timnya dicurangi dalam melakoni 3 laga awal di Liga 1 musim ini. Pelatih asal Portugal itu pun meminta agar wasit dievaluasi kinerjanya.

Hal tersebut disampaikan Bernardo Tavares usai PSM Makassar menekuk Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (14/7/2023). PSM menang 1-0 lewat gol Wiljan Pluim di laga tersebut.

"Tolong siapapun yang mempunyai tugas untuk memang mengevaluasi tim wasit di Indonesia dan menganalisa tim wasit. Lihat pertandingan kita," kata Bernardo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSM Makassar membungkam perlawanan Persikabo 1973 dengan 10 pemain. Kemenangan PSM diraih berkat gol tunggal dari sang kapten, Wiljan Pluim.Wasit mengganjar kartu merah pemain PSM Dzaky Asraf saat menghadapi Persikabo. Foto: Rifkianto Nugroho

Pelatih asal Portugal itu menilai, wasit terlalu gampang memberi hukuman kartu kepada timnya. Hal berbeda dibandingkan dengan tim lawan.

"Terlalu gampang memberi kartu kuning kepada staf, kepada ofisial, kepada pemain kita. Tapi mereka tidak melihat hal-hal yang memang krusial di lapangan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Bernardo menyadari bahwa keputusan wasit tidak luput dari kesalahan. Tetapi menurutnya ini sudah sangat berlebihan di saat PSM selalu dirugikan di 3 laga awal musim ini.

"Memang semua orang tidak luput bisa melakukan kesalahan. Tapi ini sudah terlalu banyak kesalahan tersebut ke PSM," keluh Bernardo.

Kesalahan Wasit Versi Bernardo Tavares

Lebih lanjut, Bernardo menjelaskan pada pertandingan melawan Persija Jakarta di pekan pertama Liga 1, wasit melakukan keputusan yang fatal. Keputusan yang menurutnya bisa berdampak pada keselamatan pemain.

"Di pertandingan lawan Persija, wasit sudah kayak dokter yang tidak menghentikan permainan. Tidak memikirkan itu mengganggu keselamatan dari pemain," tegasnya.

Bernardo kemudian melanjutkan saat melawan Dewa United, wasit juga melakukan keputusan yang merugikan PSM. Saat itu, wasit tidak memberikan hukuman kepada pemain Dewa United yang melakukan pelanggaran.

"Pertandingan lawan Dewa nomor 22 dan 23 konyol sekali kalau misalnya mereka masih bisa melanjutkan pertandingan tersebut dan tidak diusir di lapangan," ujarnya.

Selanjutnya, melawan Persikabo hari ini, Bernardo menganggap kepemimpinan wasit tidak becus. Wasit memutuskan pelanggaran yang merugikan timnya.

"Kalau memang wasit mau mendapat respek lakukan saja hal yang benar. Kita tidak minta lebih," tegasnya.

Meski Bernardo mengeluhkan kepemimpinan wasit, PSM tetap berhasil mencuri poin penuh di markas Persikabo. Hasil tersebut membuat PSM naik ke posisi 7 klasemen dari sebelumnya di posisi ke-15.




(ata/hsr)

Hide Ads