Dua kelompok suporter terlibat bentrokan saat laga PSM Makassar kontra Dewa United. Polisi menduga kuat kericuhan terjadi karena adanya dendam lama antara dua kelompok suporter tersebut.
"Diduga ini karena dendam sebab memang ada sejarah konflik di dua kelompok suporter ini," ungkap Kapolres Parepare AKBP Andiko Wicaksono kepada detikSulsel, Sabtu (8/7/2023).
Andiko memaparkan bahwa pihaknya telah mengamankan 4 orang pascakericuhan tersebut. Empat orang tersebut yang diduga kuat melakukan pelemparan hingga memicu terjadi kericuhan antarsuporter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ada amankan 4 orang diduga kuat sebagai pelaku pelemparan," tegasnya.
![]() |
Dirinya memastikan 4 orang tersebut akan diproses secara hukum. Bahkan mereka terancam pidana sebab korban mengalami luka yang serius.
"Sudah jelas (terancam pidana penjara) sebab ini mengakibatkan korban luka. Ada luka robek di kepala membentuk L," imbuhnya.
Terkait korban luka 4 orang, dia menjelaskan mereka terkena lemparan batu dan besi yang ada di tribun penonton. Batu tersebut diduga dari semen yang mengelupas dan juga bekas batu yang sebelumnya dipakai mengganjal pembatas antarsuporter.
"Itu ada semen mengelupas dan ada bekas batu yang dulu dipakai untuk pembatas antar suporter, itu yang dipakai melempar," jelasnya.
Pihaknya juga meminta kepada kelompok suporter yang terlibat kericuhan agar bisa berdamai. Andiko berharap jangan sampai ada lagi kejadian kericuhan setelah kejadian hari ini.
"Kita harap kedua kelompok menyudahi konflik yang sudah lama ini karena kan semua hadir ke sini dengan tujuan untuk memberikan dukungan ke PSM Makassar," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antarsuporter sempat terjadi saat jeda babak pertama PSM Makassar Vs Dewa United di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sabtu (8/7) sore. Empat orang dilaporkan mengalami luka akibat insiden tersebut.
"Yang kami tangani tadi ada empat orang luka. Ada yang luka di bagian kepala semua," kata Andreas, petugas kesehatan di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sabtu (8/7).
Andreas mengatakan, berdasarkan pengakuan korban mereka terkena pecahan batu dan besi. Hal itu terjadi saat mereka berada di dalam stadion.
"Kata mereka itu ada yang kena batu dan ada yang kena besi," jelasnya.
(ata/asm)