Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyiapkan sanksi tegas kepada para pelaku rasis yang menyerang para pemain PSM Makassar di media sosial (medsos). Sanksinya berupa larangan masuk stadion menonton pertandingan.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir usai meninjau Kawasan ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Kota Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023). Erick menegaskan aksi rasisme tidak boleh terjadi di sepak bola Indonesia.
"Yah pelan-pelan kita batasi masuk stadionnya. Nanti nyesel kalau gak bisa masuk stadion," kata Erick.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan sanksi tersebut sama halnya dengan suporter yang masuk ke lapangan saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Argentina pada Senin (19/6) lalu. Meski sudah dilarang, suporter tetap memaksa masuk usai pertandingan untuk berfoto dengan pemain Argentina.
"Kemarin yang Argentina yang lari itu gak boleh nonton timnas setahun," jelas.
![]() |
Lebih lanjut, mantan Bos Inter Milan itu menjelaskan akan memberikan pelatihan ke para suporter klub, khususnya di Liga 1 2023/2024. Tujuannya agar pelanggaran yang dilakukan tidak lagi diulangi kemudian hari.
"Kita juga akan ada pelatihan suporter. Sehingga suporter yang melakukan hal-hal tadi. Flare, nyalain api, diskriminasi," bebernya.
APPI Beri Bantuan Hukum ke Pemain PSM
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut mengecam aksi rasisme yang menimpa para pemain PSM Makassar. CEO APPI, M Hardika Aji memastikan akan memberi pendampingan bantuan hukum kepada pemain PSM yang mendapat aksi rasisme.
"Hari ini (Rabu) APPI telah berkomunikasi secara daring dengan 3 (tiga) Pemain PSM Makassar, dan ketiganya berkeinginan melanjutkan prosesnya ke ranah hukum. Kami akan memberikan pendampingan bantuan hukum," ujar M. Hardika Aji dalam keterangannya, Rabu (5/7).
Diketahui, akun ofisial PSM Makassar mendapat komentar negatif setelah mengunggah foto pertandingan PSM Makassar melawan Persija pada Senin (3/7) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang berakhir imbang 1-1. Salah satunya dilontarkan oleh pemilik akun @ikai.1111.
"Geli gue lihat si bibir moyong @erwin05gutawa, Si Monyet @yuranfernandes dan @yansayuri, mental lo mental tempe bos. Kaptennya monyong bibirnya, Taktiknya kyk tele, klub ga Pernah Menang dari Tahun 2017 Sama Persija jadi gitu mainnya," tulis akun @ikai.1111.
![]() |
Aksi rasisme ini juga turut ditanggapi oleh bek PSM Erwin Gutawa. Pemain asal Kabupaten Bone itu meminta kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk menindak tegas pelaku rasisme.
"Ujung2nya minta maaf, dengan alasan hilaf atau dan lain2nya. padahal dia mengeluarkan kata2 kotor atau rasisme dengan keadaan sadar," tulis Erwin Gutawa di Instastorynya.
"Tolong org2 bgini di hukum/di penjara @appi.official biar tidak terulang trs menerus," sambung Erwin.
![]() |
(ata/sar)