5 Fakta Penting Usai PSM Kalah dari Bali United di Stadion BJ Habibie

Kualifikasi Playoff Liga Champions Asia

5 Fakta Penting Usai PSM Kalah dari Bali United di Stadion BJ Habibie

Muhclis Abduh - detikSulsel
Minggu, 11 Jun 2023 10:25 WIB
Dua pemain PSM Makassar Yance Sayuri dan M Arfan.
Dua pemain PSM Makassar Yance Sayuri dan M Arfan. Foto: Dok. PSM Makassar/Agung Dewantara
Makassar -

PSM Makassar menderita kekalahan atas Bali United di leg kedua kualifikasi playoff Liga Champions Asia (LCA). Hasil tersebut membenamkan mimpi PSM kembali tampil di ajang klub se-Asia tersebut.

Pertandingan leg kedua antara PSM Makassar melawan Bali United di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/6/2023), berakhir dengan skor 1-1. Serdadu Tridatu keluar sebagai pemenang melalui drama adu penalti dengan skor 4-5.

Di laga tersebut, tim besutan Bernardo Tavares lebih dulu tertinggal melalui gol bunuh diri bek Erwin Gutawa di menit 52. Beruntun PSM bisa menyamakan kedudukan melalui pemain pengganti Rizky Eka di menit ke-83.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun PSM harus mengakui ketangguhan Bali United di adu tos-tosan. Lima eksekutor Serdadu Tridatu mampu menyarangkan bola, sementara satu penendang PSM Wiljan Pluim gagal mencetak gol.

Hasil tersebut membuat Bali United berhak atas satu tiket ke babak playoff kedua Liga Champions Asia. Sementara PSM akan berpartisipasi di fase grup AFC Cup.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikSulsel, berikut 5 fakta laga PSM Makassar melawan Bali United di leg kedua kualifikasi playoff Liga Champions Asia.

1. PSM Gagal Pentas di Liga Champions Asia

PSM Makassar harus mengubur mimpinya tampil di Liga Champions Asia. Perjuangan Wiljan Pluim dkk kandas di babak kualifikasi usai takluk dari Bali United melalui drama adu penalti.

PSM terakhir kali tampil di kancah Asia pada 2005 silam yang saat itu bernama AFC Champions League. Pasukan Ramang mewakili Indonesia dengan tergabung di Grup F bersama BEC Tero Sasana (Thailand), Yokohama F Marinos (Jepang) dan SD Luneng (China).

Namun di laga tersebut PSM harus menelan pil pahit setelah gagal melaju ke fase selanjutnya. Hal itu menjadi yang terakhir kali PSM tampil di pentas Liga Champions Asia.

Musim ini PSM punya kesempatan emas kembali bermain di Liga Champions Asia. Sayang harus terbenam usai kalah dari Bali United.

2. Kekalahan Pertama PSM di Stadion Gelora BJ Habibie

Catatan Impresif PSM di kandang sendiri juga putus. Hasil minor atas Bali United menjadi kekalahan pertama PSM di Stadion Gelora BJ Habibie.

Musim lalu, Wiljan Pluim dkk tampil luar biasa ketika bermain di kandang sendiri. Catatan tidak terkalahkan jadi bukti begitu tangguhnya PSM saat bermain di hadapan pendukung sendiri.

PSM yang melakoni 13 laga pada kompetisi Liga 1 musim lalu sukses menyapu 12 laga dengan kemenangan. PSM hanya sekali bermain imbang 1-1 kontra Persija Jakarta.

Bahkan, pertemuan PSM melawan Bali United musim lalu di Stadion Gelora BJ Habibie berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah. Namun catatan tersebut harus terhenti setelah kalah adu penalti dari Bali United.

3. Wiljan Pluim Gagal Cetak Gol Penalti

Rekor buruk diciptakan Wiljan Pluim dalam kariernya setelah tendangan penaltinya di babak kualifikasi playoff Liga Champions Asia tidak masuk. Kegagalan itu membuat PSM gagal mewakili Indonesia di kompetisi tersebut.

Kapten PSM Makassar tersebut ditunjuk sebagai eksekutor terakhir. Namun sepakannya melambung tinggi sekaligus memastikan Bali United keluar sebagai pemenang pada laga yang berlangsung Stadion Gelora BJ Habibie.

Meski begitu pelatih PSM Bernardo Tavares tidak mau melimpahkan kegagalan timnya kepada Wiljan Pluim. Bernardo menuturkan hasil buruk yang diperoleh timnya merupakan kesalahan dari seluruh tim.

"Terkait penalti saya lihat itu bukan suatu kesalahan individu. Pada saat kita melakukan kesalahan-kesalahan itu akan dibebankan ke semua tim," ujar Bernardo Tavares, Sabtu (10/6).

Bernardo juga menegaskan kekalahan yang dirasakan timnya tidak semestinya dilimpahkan kepada Wiljan Pluim. Baginya pemain asal Belanda tersebut sudah menjalankan tugasnya dengan baik selama pertandingan.

"Jadi itu bukan salah Willy itu salah kita semua," tegasnya.

Baca selengkapnya di halam berikutnya...

4. Drama Gol Bunuh Diri

Babak kualifikasi playoff Liga Champions Asia menyisakan banyak drama, mulai dari adu penalti hingga gol bunuh diri.

Pada leg pertama di Stadion I Wayan Dipta, Selasa (6/6) lalu. PSM yang tertinggal lebih dulu atas Bali United mampu menyamakan kedudukan di babak kedua.

Gol tersebut tercipta melalui striker Bali United Ilija Spasojevic. Eks penggawa Juku Eja itu mencetak gol bunuh diri usai salah mengantisipasi tendangan penjuru M Arfan.

Karena insiden tersebut, Spasojevic langsung ditarik keluar oleh pelatih Stefano Cugurra alias Teco. Ban kapten di lengannya pun diserahkan ke pemain lain.

Di leg kedua, giliran kubu PSM yang melakukan blunder fatal. Bek PSM Erwin Gutawa mencetak gol bunuh diri yang membuat Bali United unggul 1-0.

Erwin salah mengantisipasi bola umpan tarik yang dilepaskan oleh Ramdhani Lestaluhu. Berniat membuang bola, tetapi sepakan Erwin justru mengecoh Reza Arya.

5. Kartu Merah Kiper Adilson Maringa

Bali United harus bermain 10 orang setelah Adilson Maringa mendapat kartu kuning kedua. Adilson diusir wasit karena melanggar Adilson Silva di luar kotak penalti.

Pelatih Bali United Stefano Cugurra pun memasukkan kiper M Ridho menggantikan Sidik Saimima. Selain itu, Bali United juga melakukan dua pergantian dengan memasukkan Ilija Sapsojevic dan Haudi Abdillah.

Unggul jumlah pemain membuat PSM terus mengepung pertahanan Bali United. Namun hingga extra time babak pertama tidak ada gol yang tercipta.

Di extra time babak kedua, PSM kembali mengepung pertahanan Bali United. M Ridho yang tampil apik di bawa mistar gawang Bali United memaksa laga lanjut ke adu penalti.

Halaman 2 dari 2
(afs/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads