PSM Makassar gagal mewakili Indonesia ke Liga Champions Asia (LCA) usai kalah dari Bali United. Kegagalan Wiljan Pluim mengeksekusi tendangan penalti menjadi biang kerok kandasnya tim Ramang tampil di LCA.
Pertandingan leg kedua antara PSM Makassar melawan Bali United di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/6/2023) berakhir dengan skor imbang 1-1. Juku Eja harus rela tiket playoff LCA menjadi milik Bali United usai kalah adu penalti dengan skor 4-5.
Wiljan Pluim yang didorong menjadi eksekutor kelima gagal menjalankan tugasnya usai tendangannya melambung jauh di atas mistar gawang. Sementara penendang dari Bali United sukses menjebol gawang Reza Arya Pratama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau begitu, pelatih PSM Bernardo Tavares enggan menyalahkan Wiljan Pluim terkait kegagalan timnya melaju ke playoff Liga Champions Asia. Baginya ini menjadi kesalahan dari seluruh tim bukan hanya individu.
"Terkait penalti saya lihat itu bukan suatu kesalahan individu. Pada saat kita melakukan kesalahan-kesalahan itu akan dibebankan ke semua tim," ujar Bernardo dalam sesi prematch konferensi pers, Sabtu (10/6/2023).
Bagi Bernardo, Wiljan Pluim telah menjalankan tugasnya dengan baik. Hanya saja dewi fortuna lebih berpihak kepada tim tamu sehingga bisa meraih hasil maksimal di laga tersebut.
"Jadi itu bukan salah Willy itu salah kita semua," katanya.
Bernardo menegaskan kegagalan ini merupakan gambaran bagi dirinya untuk menyiapkan tim lebih baik ke depan. Apalagi Tim Ramang akan tetap berpartisipasi di dua kompetisi sekaligus yakni penyisihan grup AFC Cup dan Liga 1 2023.
"Dan itu akan menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita memang sama-sama, kita kalah sama-sama," tegasnya.
Untuk diketahui, kekalahan PSM atas Bali United juga menjadi kekalahan perdana Pasukan Ramang di Stadion Gelora BJ Habibie. Sebelumnya di kompetisi Liga 1, PSM tampil superior dengan 12 kali menang, 1 kali imbang dari 13 kali main.
(afs/hsr)