Manajer Manchester United Erick ten Hag merasa kecewa dengan kekalahan timnya atas Manchester City di final Piala FA. Meski kalah, Ten Hag berpesan jika hasil ini akan membuat pemain-pemainnya akan jauh lebih baik lagi.
"Kami hancur, kecewa tentu saja, tapi saya katakan saya bangga dengan tim saya. Ada semangat yang hebat dan organisasi yang sangat bagus," kata Ten Hag dilansir detikSport yang mengutip BBC Sport.
This season's pain becomes next year's motivation.
Win together, learn together. #MUFC || #FACup pic.twitter.com/R1W2D7dzEg— Manchester United (@ManUtd) June 3, 2023SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Man City keluar sebagai juara Piala FA 2022/2023. The Citizens angkat trofi usai menaklukkan Man United 2-1 pada partai final di Stadion Wembley, Sabtu (3/6/2023) malam.
Ilkay Guendogan menjadi pahlawan Man City lewat dua golnya. Man United hanya bisa membalas via gol penalti Bruno Fernandes.
"Kami melakukannya dengan sangat baik, kami kebobolan dua gol tipis tapi kami masih mengimbangi permainan. Itu adalah gol-gol yang sulit, gol mudah yang mestinya bisa dihindari," terangnya.
Ten Hag menjelaskan permainan terbuka yang dimainkannya menghadapi Man City berjalan bagus. Hanya saja, ada satu momen yang membuat timnya kurang beruntung yang membuat laga berakhir untuk kemenangan lawan.
"Ketika Anda bermain melawan City dan Anda hampir tidak kebobolan dari permainan terbuka, itu adalah penghargaan besar bagi tim, tetapi jika Anda kebobolan gol seperti ini, itu mengecewakan," jelasnya.
Pelatih asal Belanda itu percaya Man United ke depan akan jauh lebih baik. Hasil laga ini memberinya gambaran akan peningkatan yang ditunjukkan timnya sejauh ini.
"Tim ini menunjukkan ketangguhan, karakter, dan kepribadian. Kami tahu kami memiliki jalan yang harus ditempuh tetapi ini akan membuat kami lebih baik. Itu adalah ujian bagi kami, kami tidak berhasil tetapi kami dapat mengambil banyak hal positif untuk musim depan," tutup Erik ten Hag.
Manchester United sesungguhnya bisa meladeni permainan Manchester City selama 2x45 menit. Marcus Rashford cs unggul jumlah tembakan (13 banding satu), tapi sang rival dominan dalam penguasaan bola (60 persen berbanding 40 persen) dan jumlah operan (517 berbanding 342).
(ata/asm)