Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mendukung penuh langkah Ketum PSSI Erick Thohir yang akan mengaudit keuangan liga. Hal tersebut demi target menjadi liga terbaik di ASEAN.
"Kami sangat mendukung apa yang ditegaskan Ketum PSSI. Penegasan Ketum PSSI tersebut sama seperti yang menjadi target LIB untuk menjadi liga atau kompetisi nomor satu dan terbaik di ASEAN, kemudian menuju papan atas Asia," kata Ferry Paulus dalam keterangannya, Sabtu (22/4/2023).
Ferry yakin, kualitas kompetisi akan meningkat dengan pengelolaan yang transparan. Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi cita-citanya sejak memimpin LIB pasca-Tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya, saya optimistis upaya yang dilakukan dalam pengelolaan liga secara transparan dan akuntabel sudah pada trek yang tepat meskipun baru dimulai pada empat-lima bulan terakhir ini," terangnya.
Lebih lanjut, Ferry Paulus menyadari transparansi keuangan kepada tim audit akan berdampak positif pada kepercayaan pemegang saham dan publik. Langkah ini disebut akan membuat value perusahaan akan naik.
"Pemegang saham di PT LIB adalah semua klub peserta Liga 1 dan PSSI. Sudah seharusnya kami benar-benar transparan," jelasnya.
Sebagai informasi, Ferry akan segera melaporkan performa keuangan PT LIB kepada seluruh pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa. Targetnya di akhir Mei atau paling telat di awal Juni 2023 pasca-audit.
"Dengan kata lain, raport kami sudah tergambar akan biru. Jika trek ini bisa terus terjaga maka akan menjadi sejarah baru bagi PT LIB karena pertama kali LIB akan menyandang raport biru setelah bertahun-tahun selalu mengalami kesulitan keuangan," tandas Ferry.
Seperti diketahui, rencana Erick Thohir mengaudit keuangan PSSI dan PT LIB, dipicu polemik hadiah uang kepada juara Liga 1 musim 2022/2023, PSM Makassar.
Awalnya, PSM Makassar tidak mendapatkan hadiah uang tunai. PT LIB sebagai operator Liga 1 menyebut hal itu sudah disepakati oleh klub sejak awal dengan memberikan subsidi sebesar Rp 5,5 miliar kepada seluruh klub peserta.
Setelah menjadi kontroversi, Erick Thohir memutuskan untuk memberikan hadiah uang tunai senilai Rp 2 miliar ke PSM.
(ata/sar)