PSM Makassar mendukung penuh langkah cepat yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mengaudit keuangan dalam organisasi sepakbola yang dipimpinnya. PSM yakin upaya yang dilakukan Erick sebagai langkah positif demi memajukan sepakbola Indonesia.
"Kami sangat setuju dan saya yakin ini ide Pak Erick untuk kebaikan Sepakbola Indonesia," kata Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa kepada detikSulsel, Jumat (21/4/2023).
Sadikin menjelaskan, langkah yang diambil Erick Thohir untuk mengaudit keuangan PSSI akan menjadi bahan evaluasi yang akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan kami akan RUPS tahunan dan RUPS LB PT LIB. Ini pasti akan menjadi bahan untuk disetujui dalam RUPS," paparnya.
Diketahui, persoalan manajemen keuangan di tubuh pengelola sepakbola nasional menjadi polemik. Hal ini karena operator kompetisi, PT LIB tidak menyiapkan hadiah untuk PSM Makassar yang menjadi juara Liga 1 2022/2023.
Hadiah uang tunai hanya diberikan kepada peraih penghargaan individu seperti pemain terbaik, pemain muda terbaik, pelatih terbaik, dan gol terbaik. Selain itu juga hadiah untuk tim fair play.
PT LIB sendiri menganggap hadiah juara untuk PSM sudah didistribusikan dalam bentuk subsidi. Seluruh klub Liga 1 termasuk PSM mendapatkan subsidi yang merata sebesar Rp 5,5 miliar.
Erick Thohir Tunjuk Ernst & Young Audit PSSI
Dilansir dari situs PSSI, Erick menandatangani kesepakatan dengan firma audit ternama, Ernst & Young untuk penjajakan rencana pelaksanaan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI.
"Bermula dari peristiwa kemarin, ketika ada ketidakkonsistensi dalam pemberian hadiah juara liga, lalu ditengarai ada juga ketidakjelasan dalam manajemen keuangan di PSSI, saya langsung tanda tangan MoU dengan pihak Ernst & Young Indonesia untuk mengadakan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI. Hal ini dilakukan sebagai bagian utama dalam bersih-bersih, baik PSSI maupun di Liga," jelas Erick Thohir di Jakarta, Jumat (21/4).
Selain itu, simpangsiurnya kerja sama antara LIB dan PSSI, termasuk transfer pembayaran LIB ke PSSI, mendorong Erick melakukan langkah tegas berupa pemeriksaan. Tujuannya agar manajemen keuangan, baik di PSSI dan selanjutnya di PT LIB dapay terbuka, transparan, dan akuntabel.
"Sudah pasti kita semua, saya, pengurus, dan pecinta sepakbola mau soal keuangan yang krusial ini terbuka. Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan. Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," tegasnya.
(ata/sar)