PT Liga Indonesia Baru (LIB) bakal diaudit terkait pembagian kompensasi dari sponsor dan hak siar. Hal tersebut buntut tidak adanya hadiah untuk PSM Makassar yang berstatus juara Liga 1 2022/2023.
"Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," ujar Erick dalam jumpa pers di GBK Arena, Jakarta dilansir dari detikSport, Rabu (19/4/2022).
Erick menjelaskan, menuju musim kompetisi musim 2023 yang akan bergulir 1 Juli nanti, pihaknya akan meminta LIB melakukan audit. PT LIB juga diminta menyampaikan secara terbuka mengenai pembagian kompensasi dari hak siar serta sponsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dengar, dalam kerja sama antara LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, hal ini juga akan saya audit nanti, uangnya ke mana. Tanpa menyalahkan siapa-siapa. Kan mau terbuka. Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan," kata Erick.
Mantan bos Inter Milan ini juga menyebutkan bahwa di Indonesia, komposisi kepemilikan Liga menetapkan PSSI memiliki saham yang jumlahnya 1 persen. Karena itu PSSI mendapatkan porsi pendapatan berdasarkan saham tersebut.
"Hal ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa dan dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI pemasukan dari saham itu. Di Malaysia, federasi sepakbola memiliki saham 60% di liganya. Tapi di Indonesia sangat demokrasi, hanya 1%. Luar biasa. Namun, saya akan tetap hormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya," ujarnya.
Diketahui, PT LIB tidak menyiapkan hadiah untuk juara Liga 1 sejak edisi 2018. Hadiah uang tunai hanya diberikan kepada peraih penghargaan individu seperti pemain terbaik, pemain muda terbaik, pelatih terbaik, dan gol terbaik. Selain itu juga hadiah untuk tim fair play.
(ata/hmw)