Rapor Bernardo Tavares yang Sukses Bawa PSM Juara Liga 1 di Musim Pertamanya

PSM Makassar

Rapor Bernardo Tavares yang Sukses Bawa PSM Juara Liga 1 di Musim Pertamanya

Alfiandis - detikSulsel
Senin, 03 Apr 2023 02:20 WIB
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares memuji fasilitas stadion lawan.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Foto: Dok. PSM Makassar/Adhiaksa Mursalim
Makassar -

Bernardo Tavares memulai musim yang cukup gemilang bersama PSM Makassar. Berstatus sebagai pelatih baru, Bernardo mampu membawa Juku Eja meraih trofi Liga 1 musim 2022/2023.

Di bawah tangan dingin Bernardo, PSM berubah menjadi tim yang paling disegani di kompetisi Liga 1. Juku Eja tampil konsisten setelah berhasil meraih 21 kemenangan, 9 kali imbang dan hanya 2 kali kalah dari 32 pertandingan.

Tidak bisa dipungkiri, capaian PSM saat ini tidak lepas dari kontribusi pelatih Bernardo Tavares. Meski terbilang baru di kancah sepak bola Tanah Air, Bernardo mampu beradaptasi dengan atmosfernya dengan cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam karier kepelatihannya, pelatih asal Portugal ini mengawalinya pada 2001 sebagai asisten pelatih di Akademi SL Benfica. Kemudian menjadi asisten pelatih di Alcobaca (2002), Akademi Sporting Lisbon (2008), Carregada (2009), Belenanses (2010), dan Hidd SCC (2013).

Sebelumnya, Bernardo Tavares pernah bekerja sebagai pencari bakat atau talent scouting di tim FC Porto di musim 2007/2008. Seperti diketahui, FC Porto merupakan tim yang pernah dibawa Jose Mourinho juara Liga Portugal, UEFA Cup, hingga Liga Champions League.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, Bernardo banyak berguru dari mantan pelatih Timnas Portugal, Paulo Bento. Saat itu, Paulo Bento berstatus sebagai pelatih kepala tim berjuluk Sporting Lisbon.

Setelah banyak berkecimpung di akademi dan beberapa keluarga besar Portugal, Bernardo Tavares perlahan mulai dipercaya untuk menjadi pelatih kepala. Klub asal Portugal, Tirsense di musim 2014 menjadi yang pertama ditukangi Bernardo.

Setelah lama meniti karier di Portugal, pelatih Berlisensi UEFA Pro ini kemudian mulai berani melatih klub di beberapa negara dan benua. Mulai dari Asia hingga Afrika.

Klub pertama yang jadi pelabuhan Bernardo adalah Al-Nahdan. Klub dari negara Oman tersebut ditangani pada 2014/2015, kemudian hijrah ke Tanzania dengan melatih African Lyon musim 2016.

Karier melatih Bernardo berlanjut ke negara Maldavies, dengan bergabung bersama New Radiant SC musim 2017. Bernardo Tavares kemudian melanjutkan perjalanan kepelatihannya ke negara Macau, yakni Benfica Macau musim 2018.

Belum puas, Bernardo Tavares kemudian menjajal liga India, bersama churscill Brothers musim 2019/2020. Hingga pada akhirnya memilih untuk mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar.

Bersama PSM, karier kepelatihannya cukup memukau. Tercatat, Bernardo Tavares berhasil mengantarkan PSM melaju ke partai final AFC Cup Zona ASEAN, hingga yang terbaru menjuarai Liga 1 Indonesia.

Cerita Bernardo Tukangi PSM

Bernardo Tavares tak menampik banyak tantangan membawa PSM mengakhiri puasa gelarnya di liga Indonesia setelah 23 tahun sejak terakhir kali juara pada musim 1999/2000. Ia mengatakan timnya harus bekerja lebih keras di tengah minim fasilitas, termasuk tidak memiliki stadion.

"Kita menunggu 23 tahun lamanya dan saya perlu tekankan saya kira tidak ada yang percaya dari awal bahwa kita bisa mencapai ini, semua dari awal musim, saya kira tidak ada yang bilang bahwa PSM akan melangkah sejauh ini di akhir musim," kata Bernardo usai laga melawan Madura United, Sabtu (1/4/2023).

Namun Bernardo terus meyakinkan pemainnya untuk bisa menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami. Hal itu disebutnya membuat para pemain semakin kuat.

"Saya bisa bilang kepada pemain bahwa kesulitan-kesulitan yang kita lalui semuanya atau masa-masa sulit yang kita lalui membua kita kuat. Masa sulit itu menciptakan orang-orang yang kuat mulai dari staf pelatih, pemain, dan suporter yang kita punya," ucapnya.

Bernardo lalu menyinggung soal PSM Makassar yang minim fasilitas. Salah satunya adalah stadion, karena skuad Juku Eja harus melakukan perjalanan jauh ke markasnya musim ini di Parepare, Sulawesi Selatan.

"Pemain kita fasilitas yang tidak kita punya bahkan kita harus pergi ke Parepare dan melakukan perjalan jauh," ujar pelatih berkebangsaan Portugal itu.

Dia pun menceritakan saat awal dirinya datang ke Indonesia. Bernardo mengaku banyak menemukan masalah, mulai dari tempat latihan hingga stadion.

"Pada saat saya datang ke Indonesia tentu saja saya tidakdatang sendiri saya bersama asisten coach da beberapa staf yang ada semuanya dan pemain-pemain sayamendapati banyak masalah dan kita tidak punya tempat untuk latihan pada saat itu tidak ada ada stadion dan kita tidak bisa membuat pertandingan persahabatan," tuturnya.

Padahal, lanjut dia, PSM saat itu harus membangun tim untuk persiapan AFC Cup. Selain itu PSM juga disebutnya menjadi tim yang paling terakhir melengkapi skuadnya.

"Padahal kita harus membangun tim untuk menyiapkan diri di kompetisi AFC Cup. Pada saat itu dan kita menemui masalah ini. Dan saya kira kita adalah tim yang paling terakhir lengkap, malahan kita harus membuat banyak trial untuk menemukan pemain yang bisa saya gunakan pada saat itu," ujarnya.




(afs/asm)

Hide Ads