Suporter PSM Angkat Bicara soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Suporter PSM Angkat Bicara soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Alfiandis - detikSulsel
Rabu, 29 Mar 2023 10:19 WIB
FIFA Rilis Emblem Resmi Piala Dunia U-20 saat HUT ke-77 RI
Logo Piala Dunia U-20 2023. Foto: FIFA
Makassar -

Suporter PSM Makassar turut buka suara terkait polemik penolakan keikutsertaan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Situasi ini dianggap mesti disikapi dengan bijak agar tidak mengganggu kemajuan Timnas Indonesia.

"Saya pribadi sebagai suporter sepak bola khususnya suporter sepak bola PSM Makassar dan warga Makassar mendukung penuh penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Tentu kita juga harus mendukung timnas Indonesia dapat berbicara lebih banyak di ajang ini," kata Sekretaris Jenderal suporter PSM Red Gank Sadakati Sukma kepada detikSulsel, Rabu (29/3/2023).

Pria yang kerap disapa Sadat ini meminta agar seluruh masyarakat Indonesia menyikapi dengan bijak perihal keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 tersebut. Pasalnya ajang sepak bola dinilai tidak ada kaitannya dengan hubungan antara negara maupun politik Internasional kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira seharusnya kita menyikapi dengan bijak karena penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini tidak boleh dikaitkan dengan hubungan antar negara dikaitkan dengan politik internasional. Karena kita ketahui FIFA itu memiliki aturan sendiri," tegasnya.

Sadat melanjutkan, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah di ajang bergengsi sepak bola dunia ini merupakan momen yang terbilang langka. Hal ini menjadi momentum yang bagus bagi perkembangan sepak bola tanah air ke depan.

ADVERTISEMENT

"Perlu dipahami bahwa penyelenggaraan Piala Dunia 2023 merupakan sebuah momen yang langka. Kita tidak tahu apakah kita masih bisa mendapatkan kesempatan ini untuk 100 tahun ke depan, dan terlebih penting Indonesia telah di tunjuk jauh-jauh hari FIFA sebagai penyelenggara pertandingan Piala Dunia umur 20," paparnya.

Menurutnya, jika Piala Dunia batal dilaksanakan di Indonesia tentu akan berdampak buruk pada sepak bola tanah air. Indonesia terancam dibekukan oleh FIFA hingga Timnas Indonesia tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional.

"Ini saya rasa akan berdampak tidak bagus sepak bola Indonesia akan dirugikan, yang pertama kita untuk bermain di Piala Dunia tentu akan dicoret oleh FIFA. Karena kan kita tahu bahwa Indonesia memiliki tiket untuk bermain karena posisinya sebagai tuan rumah dan untuk memulai babak kualifikasi itu FIFA tidak memiliki waktu lagi," imbuh Sadat.

"Yang kedua tentu dengan aturan itu tadi, kita sepak bola Indonesia ini di-banned oleh FIFA sehingga segala aktivitas persepakbolaan yang menyangkut federasi AFC dan FIFA, itu juga ikut terganggu," sambung Sadat.

Kendati demikian, Sadat menyambut baik perihal tanggapan Presiden Joko Widodo yang menjamin keamanan bagi peserta Piala Dunia U-20 utamanya Israel kala bertanding di Indonesia. Dirinya berharap ini jadi angin segar untuk kelanjutan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Perlu digarisbawahi, saya mendengarkan rilis dari Presiden tentu ini sudah menjadi sikap dari Indonesia terwakilkan apa yang dikatakan oleh bapak presiden kemudian rencananya malam ini pak ketua umum PSSI akan berangkat ke FIFA untuk melobi kembali dan memastikan kepada FIFA bahwa apa yang menjadi isu itu bukanlah mewakili Indonesia sehingga rencana penyelenggaraan itu bisa kita laksanakan sesuai jadwal," imbuhnya.

Untuk diketahui, penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia 2023 yang rencananya akan digelar di Indonesia memicu polemik. Alhasil, FIFA selaku federasi tertinggi sepak bola dunia membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Bali pada Jumat (31/3) nanti.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku FIFA telah mengetahui adanya penolakan tersebut. Jokowi mengutus Ketum PSSI Erick Thohir menemui tim FIFA di Zurich untuk mencari penyelesaian terbaik.

"Untuk itu, saya telah mengutus Ketum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan Tim FIFA untuk mencari penyelesaian terbaik, mencari solusi terbaik," ucap Jokowi dalam video yang ditayangkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (28/3).

Jokowi sepakat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia soal aturan FIFA yang harus ditaati seluruh anggotanya. Jokowi menekankan agar tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.

"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," tegasnya.




(afs/sar)

Hide Ads