Rapor Reza Arya yang Sulit Dibobol di Liga 1 hingga Bawa PSM Kian Dekat Juara

Makassar -

PSM Makassar terus mengorbitkan pemain berbakat setiap musimnya. Kini nama kiper PSM Reza Arya Pratama menarik perhatian setelah sulit dibobol tim lawan hingga dianggap mampu membawa Juku Eja kian dekat dengan trofi juara Liga 1 musim 2022/2023.

PSM tampil impresif dengan menjadi tim paling sedikit kebobolan di kompetisi Liga 1. Tim besutan Bernardo Tavares tercatat baru kebobolan 23 gol dari 31 pertandingan.

Hal tersebut sekaligus mengantarkan PSM kokoh di puncak klasemen dengan 69 poin. Terpaut 10 poin dari Persib Bandung di peringkat kedua, serta berjarak 15 angka dari Persija Jakarta di peringkat ketiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Torehan tersebut tidak lepas dari performa memukau Reza Arya Pratama. Kiper berusia 22 tahun tersebut menjadi tumpuan PSM di bawah mistar gawang.

Kiper utama Hilman Syah yang memilih hengkang ke klub promosi Rans Nusantara FC musim lalu tidak lantas merugikan PSM. Sebaliknya, kehilangan Hilman seakan menjadi berkah bagi Reza Arya Pratama.

Terbukti, Reza Arya sama sekali belum tergantikan dan selalu tampil penuh. Bahkan kiper senior seperti Rivky Mokodompit dan Harlan Suardi yang notabenenya kenyang pengalaman harus rela duduk di bangku cadangan.

Keunggulan pemain dengan tinggi 188 centimeter ini terletak pada ketenangan dan kepercayaan diri saat mendapat serangan dari tim lawan. Tak ayal posisinya belum tergeser.

Tercatat, dari 31 kali tampil Reza Arya mampu menorehkan 13 clean sheet. Jumlah ini bahkan lebih baik dari kiper senior Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa yang hanya 11 kali tidak kebobolan.

Pemain bernomor punggung 30 ini juga mencatatkan 74 save. Jumlah tersebut terbilang bagus bagi seukuran kiper yang baru bersinar musim ini.

"Kiper sama pertahanan konsisten. Tapi kalau buat kiper saya tidak ragukan lagi kualitas Reza, save-nya bagus, reaksinya juga bagus," kata mantan kiper PSM Makassar Syamsidar kepada detikSulsel, Minggu (26/3/2023).

Namun Syamsidar mengungkapkan, Reza Arya masih perlu melakukan beberapa pembenahan. Salah satu hal penting terkait komunikasi dengan rekan setimnya yang lain.

"Intinya satu yang Reza harus tingkatkan lagi komunikasi yang paling utama itu," tegas kiper yang pernah memperkuat Timnas Indonesia U-23 di ajang Sea Games 2003 dan 2005 ini.

Syamsidar menganggap, Reza Arya sering kebingungan dalam mengambil keputusan. Terutama saat memutuskan kapan momentum yang tepat untuk keluar dari sarangnya.

"Pada saat mau keluar harus betul-betul keluar atau tidak," pungkas Syamsidar.