PSM Makassar meraih kemenangan saat bertandang ke markas Persikabo pada pekan ke-29 Liga 1 2022/2023. Dari statistik kedua tim, PSM sebenarnya kalah penguasaan bola dari Laskar Padjajaran.
Duel antara Persikabo melawan PSM Makassar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis (9/3/2023). Gol semata wayang Ramadhan Sananta di menit 90+6 membawa Juku Eja amankan 3 poin di laga tersebut.
Berdasarkan statistik pertandingan yang dirilis Liga 1, tim yang diarsiteki Bernardo Tavares ini kalah penguasaan bola. Juku Eja hanya mampu menguasai 28 persen jalannya pertandingan, sementara tuan rumah mendominasi laga 72 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, PSM juga kesulitan memberikan ancaman ke gawang Persikabo yang di kawal Tedi Heri Setiawan. Juku Eja melepaskan total 5 percobaan, dan 3 di antaranya tepat sasaran. Di kubu Persikabo lebih baik dengan 15 percobaan dengan 5 di antaranya terarah.
![]() |
Dalam segi operan, Persikabo juga lebih baik, tercatat Laskar Padjajaran mampu melakukan 356 passing sukses dari 421 percobaan. Sedangkan PSM yang memanfaatkan serangan balik cepat hanya bisa melakukan 138 passing sukses dari 232 percobaan.
Untuk pengawalan lini belakang, kedua tim masih cukup berimbang. PSM melakukan 15 tekel, 18 intersep, dan 8 sapuan. Sementara kubu lawan, Persikabo melakukan 7 tekel, 33 intersep, dan 10 sapuan.
Meskipun timnya berhasil merain kemenangan atas Persikabo, pelatih PSM Bernardo Tavares menilai ini menjadi salah satu penampilan terburuk timnya sepanjang kompetisi Liga 1
"Terkait pertandingan saya kira kita bisa lebih baik, game kita lebih baik. Dan kemungkinan pertandingan ini salah satu penampilan terburuk kita (PSM Makassar)," kata Bernardo dalam sesi konferensi pers usai laga, Kamis (9/3).
Bernardo juga menilai performa buruk timnya di laga kali ini tak terlepas dari padatnya jadwal yang dilakoni PSM. Tercatat tim Ramang hanya mendapatkan recovery 3 hari dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya.
"Tapi kalian juga harus tahu bahwa pemain-pemain saya kelelahan dikarenakan jadwal sangat padat, belum lagi kita melawan tim yang mempunyai hari recovery lebih banyak dari pada kita," ungkapnya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini tidak menampik, Wiljan Pluim dan tim berada pada fase puncak kelelahannya. Kondisi ini yang kemudian anak asuhnya tidak mampu tampil maksimal sesuai dengan harapannya.
"Mereka bukan mesin, pada saatnya mereka akan ada titik dari pada kelelahan tersebut akan mereka dapat," pungkasnya.
(afs/urw)