PSM Makassar terus tampil konsisten di kompetisi Liga 1 2022/2023 usai mengalahkan Persik Kediri. Namun, Juku Eja masih dihadapkan 2 masalah utama yang selalu kebobolan di akhir-akhir pertandingan.
Duel antara PSM Makassar melawan Persik Kediri berlangsung di stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Minggu (19/2/2023). Pada laga ini Juku Eja harus bersusah paya meraih kemenangan 2-1 atas tamunya Macan Putih.
Juku Eja sempat unggul lewat gol Yuran Fernandes, namun Persik Kediri menyamakan kedudukan lewat gol Renan da Silva jelang turun minum. Beruntung gol Ramadhan Sananta di babak kedua berhasil mengunci kemenangan PSM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (PSM) selalu kecolongan di akhir menit, karena PSM itu konsentrasi hilang di menit terakhir," kata pengamat sepak bola Budiardjo Thalib kepada detikSulsel, Senin (20/2).
Di beberapa laga terakhir yang di jalani PSM, anak asuh Bernardo Tavares kerap kali kehilangan sentuhan di babak pertama. Sebelum bertemu Persik pun, Juku Eja sering kecolongan lebih dulu.
Seperti saat away melawan Bali United dan Persija Jakarta, PSM tertinggal lebih dulu. Saat melawan Serdadu Tridatu di Stadion Sultan Agung, Bantul, tim Ramang tertinggal lewat gol Eber Bessa di menit 29'. Kemudian saat lawan Persija kembali PSM kebobolan di menit 21' lewat Yusuf Helal.
Tak sampai di situ, saat menghadapi Rans Nusantara FC, Barito Putera dan Persib Bandung. Wiljan Pluim dkk juga mengalami hal yang serupa. Menjamu Rans di stadion Gelora BJ Habibie, PSM kebobolan di menit 29'.
Kemudian menghadapi Barito, PSM juga tertinggal di menit 18' lewat Bayu Pradana. Serta saat menghadapi Persib Bandung, PSM kecolongan di menit 45+2' lewat gol bunuh diri Yakob Sayuri.
Melihat hal tersebut, Budiardjo menyebutkan jika masalah pertama yang dihadapi PSM saat ini karena para pemain mulai kehilangan kontrol dan konsentrasi utamanya di akhir pertandingan. Alhasil jadi boomerang bagi tim sendiri.
"Nah di 15 menit akhir inilah PSM biasanya kehilangan kontrol, kehilangan konsentrasi, kehilangan fokus. Akhirnya lawan bisa berkembang, bisa menekan dan membuat gol," paparnya.
Budiardjo mengingatkan agar hal ini sebaiknya diperhatikan pelatih PSM Bernardo Tavares. Utamanya para pemainnya untuk selalu diingatkan menjaga konsentrasi saat bertanding.
"Ini yang harus tetap dievaluasi. Memberikan instruksi yah, memberikan wejangan, memberikan peringatan agar semua pemain saat menit-menit terakhir selalu konsentrasi agar tidak kehilangan fokus," tegasnya.
Sementara itu, mantan pelatih PSM Makassar Assegaf Razak membeberkan jika kelemahan tim Ramang saat ini yang kerap kebobolan di menit akhir terdapat pada organisasi lini belakang yang kurang berjalan baik. Sehingga kesalahan yang diciptakan pemain belakang dapat dimanfaatkan oleh kubu lawan untuk menciptakan gol.
"Mungkin organisasi pertahanan kita, karena sedikit saja pertahanan itu membuat kesalahan itu yang bisa dimanfaatkan tim lawan. Itu barangkali yang harus dievaluasi di pertandingan selanjutnya. Kita harus konsentrasi full terutama menit awal dan menit akhir karena di situ biasa dimanfaatkan lawan," beber Assegaf dikonfirmasi terpisah.
Assegaf pun mengingatkan agar lini belakang PSM lebih mengurangi kesalahan di area sendiri. Pasalnya akan berbuntut fatal saat PSM kerap kecolongan di awal maupun di akhir pertandingan.
"Jangan sampai pertahanan kita ini nanti selalu kemasukan karena pertahanan diberikan agar bagaimana tidak sampai membuat kesalahan apalagi di kotak 16 karena sedikit saja kita memberikan lawan bisa berbuat itu bisa terjadi," paparnya.
Assegaf menegaskan agar pelatih PSM Bernardo Tavares mulai memikirkan metode latihan khususnya lini belakang agar tidak lagi melakukan hal serupa di sisa laga PSM.
"Pertahanan yang perlu perhatian khusus nanti jangan sampai memberikan lawan untuk bisa berbuat banyak di dalam kotak 16," pungkasnya.
(afs/hsr)