Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares diperhadapkan rasa khawatir jelang menghadapi Barito Putera pada pekan ke-23 Liga 1 2022/2023. Bernardo Tavares menilai jika Laskar Antasari punya motivasi lebih dengan beberapa pemain baru yang bisa memberikan ancaman bagi Juku Eja.
Duel antara PSM Makassar melawan Barito Putera akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Kamis (9/2/2023). Kick-off dimulai pada pukul 16.00 Wita.
"Tanggal 10 Januari kita lawan mereka (Barito Putera) banyak yang berbeda dari pertandingan tersebut. Saya kira pertandingan besok akan menjadi pertandingan yang sulit bagi kita di pertandingan terakhir melawan mereka," kata pelatih Bernardo Tavares dalam sesi prematch konferensi pers, Rabu (8/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bertandang ke markas PSM, Barito Putera mampu meraih hasil maksimal usai mengandaskan tuan rumah Bali United 2-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Kondisi tersebut dianggap pelatih Bernardo bisa jadi malapetaka bagi timnya. Pasalnya, Bayu Pradana dkk akan memiliki motivasi berlipat untuk meraih poin penuh di kandang PSM.
"Terlebih lagi motivasi yang mereka miliki sekarang. Saya pikir mereka mempunyai motivasi tinggi karena di pertandingan sebelumnya mereka menang lawan Bali. Bali adalah tim yang notabene tim yang kuat," ungkapnya.
Tak sampai di situ, pelatih berkebangsaan Portugal ini juga mewaspadai para pemain baru yang dimiliki Barito Putera. Menurutnya, Laskar Antasari mengalami peningkatan performa.
Apalagi kehadiran dua pemain baru, yakni Ryota Noma dan Gustavo Tocantins. Menurutnya, kehadiran dua pemain asing baru ini semakin menambah kekuatan tim Barito Putera.
"Dan pemain Jepang nomor 22 (Ryota Noma) masuk mengisi memberikan kekuatan baru kepada mereka dan ada juga pemain bernomor 11 Gustavo Tocantins dan tentu saja pemain ini memberikan kualitas ekstra kepada tim ini," beber Bernardo.
Walau begitu, Bernardo Tavares telah menganalisa kekuatan lawannya tersebut mulai dari 9 partai yang telah di jalani. Termasuk saat PSM bermain imbang 1-1 lawan Barito. Hal itu dilakukan demi mengetahui cara meredam pergerakan para pemain Barito.
"Saya sudah menganalisa Barito dan biasanya pada saat sebelum kita bertanding melawan satu tim, 8 sampai 9 pertandingan itu sudah saya analisa pertandingan terakhir mereka memang mengetahui karakter-karakter pemain mereka dinamika dari sistem yang mereka lakukan, pergerakan-pergerakan yang cenderung mereka lakukan," tegasnya.
(afs/sar)