PSM Makassar harus berbenah setelah kalah telak 4-2 dari Persija Jakarta di pekan ke-20 Liga 1 2022/2023. Pelatih Juku Eja Bernardo Tavares wajib membenahi transisi bertahan ke menyerang timnya demi kembali ke tren positif.
"Kelemahan PSM saya lihat ini transisi bertahan ke menyerang PSM ini belum sempurna. Ini yang harus ditingkatkan supaya peluang-peluang untuk mencetak gol dari serangan balik itu lebih ada hasil, jangan karena kebetulan saja," kata pengamat sepak bola Hanafing saat berbincang dengan detikSulsel, Kamis (26/1/2023).
Persija Jakarta menjamu tamunya PSM Makassar saat bertanding di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (25/1) sore. Abdullah Yusuf Helal dan Aji Kusuma masing-masing mencetak dua gol kemenangan Macan Kemayoran, sementara Pasukan Ramang memperkecil ketertinggalan lewat gol Everton Nascimento dan Rasyid Bakri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanafing menilai, dari sekian banyak peluang yang diciptakan Wiljan Pluim Cs, hanya ada 2 yang berbuah gol. Situasi ini menandakan jika PSM banyak membuang peluang ketika terjadi transisi bertahan ke menyerang.
"Harus ada prosesnya, jangan karena kita kebetulan serangan balik kita menang tidak bisa begitu, tapi kalau dapat lawan pemain bertahan yang bagus sudah tidak ada lagi kebetulan," paparnya.
Mantan pelatih PSM ini pun berharap ada skenario terbaik yang diterapkan pelatih PSM Bernardo Tavares di laga-laga selanjutnya. Skuad Juku Eja harus memanfaatkan peluang yang ada menjadi gol.
"Jadi harus dia buat rancang, harus di skenariokan dengan baik itu yang saya lihat. Tapi kan pelatih punya pandangan sendiri juga tapi itu tadi ini kekalahan terbesar PSM dari kompetisi Liga 1," tegas Hanafing.
Kendati demikian, instruktur pelatih PSSI ini menambahkan, tim Ramang harus bermain lepas. Pasukan Ramang mesti bermain menekan tanpa memanfaatkan serangan balik ketika bermain di kandang sendiri.
Pasalnya atmosfer pemain saat berlaga di kandang sendiri berbeda. Mengingat pemain bertanding di hadapan pendukung yang bakal menambah semangat para pemain.
"PSM tidak boleh bermain dengan gaya bertahan kalau dia main di kandang, PSM harus merubah sedikit gaya menyerang seperti melawan Persija kemarin. Kalau main di kandang beda lagi," tegas Hanafing.
Skuad Juku Eja diharapkan bisa menutupi kelemahannya saat menghadapi Rans FC pada Senin (30/1) pekan depan. Skuad Rahmad Darmawan itu dianggap akan menerapkan permainan bertahan yang dominan.
"Jadi pasti PSM lawan Rans berikutnya pasti Rans lebih banyak defensif pelatih Rahmad Darmawan ini mungkin dia lebih perkuat bertahan nah itulah kesempatan untuk membongkar tadi untuk meraih tiga poin,"tutupnya.
(afs/sar)