Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meluapkan kekesalannya kepada kepemimpinan wasit usai PSM takluk dari Persija Jakarta. Bernardo pun dengan tegas meminta agar kompetisi Liga 1 menggunakan video assistant referee (VAR).
"Saya kira untuk peningkatan sepak bola Indonesia di sini sangat membutuhkan VAR. Kemungkinan apa yang saya lihat di lapangan bisa dicek kembali, tapi dengan adanya VAR ini akan membantu membuat keputusan yang benar ke depannya," kata Bernardo Tavares saat sesi konferensi pers usai laga melawan Persija, Rabu (25/1/2023).
Pada pertandingan pekan ke-20 Liga 1 2022/2023, PSM menyerah 2-4 dari Persija di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (25/1). Persija unggul melalui brace yang dicetak Abdulla Yusuf Helal dan Aji Kusuma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara PSM Makassar hanya bisa memperkecil skor melalui Everton Nascimento menit ke-68 dan Rasyid Bakri di penghujung laga.
"Gol pertama (Persija) kemungkinan mata saya melihat offside. Gol kedua pemain kita ditarik, Yuran Fernandes ditarik tapi wasit tidak melakukan apa-apa," keluh Bernardo.
"Gol ketiga harusnya itu throw-in untuk kita, tapi diambil oleh Persija. Dan gol keempat oke saya ragu-ragu dengan hal ini, kita akan lihat nanti," pungkasnya.
Kekalahan ini membuat PSM harus turun dari puncak klasemen Liga 1. Tim Juku Eja digeser oleh Persija yang juga mengoleksi 38 poin, namun unggul head to head.
Bernardo Minta VAR Sejak Turnamen Piala Presiden 2022
Bernardo sudah meminta VAR sejak melakoni laga perdana di Piala Presiden 2022. Saat itu PSM Makassar bertemu Arema FC di Grup D.
"Kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi. Kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas di mana hal-hal yang perlu kita tingkatkan," kata Bernardo usai pertandingan, Sabtu (11/6/2022).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Misalnya pada saat tadi kita draw atau kalah, kalian akan bilang, ini pelatih terlalu banyak bicaranya. Tetapi tidak, ini kita bisa lihat bahwa banyak kesalahan yang terjadi," tegasnya.
Salah satu keputusan yang dinilai tidak tepat adalah ketika Everton Nascimento dinyatakan offside. Menurut Bernardo, strikernya jelas-jelas tidak offside.
"Saya tekankan sekali lagi bahwa dia (Everton) melakukan lari dari garis pertahanan lawan. Pertahanan Arema," jelas Bernardo.
"Yah siapapun bisa berbuat kesalahan, pelatih bisa buat kesalahan, wasit bisa buat kesalahan. Tetapi kalau misalnya Indonesia memiliki VAR akan bisa terlihat jelas," paparnya.
Bernardo juga meminta VAR ketika PSM bermain imbang 1-1 melawan Persis Solo pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Dalam pertandingan melawan Persis Solo, pelatih asal Portugal itu menilai kinerja wasit sangat jauh dari harapan.
"Sepak bola Indonesia membutuhkan VAR dan juga kualitas wasit yang lebih baik dan kenapa tidak memberikan opsi ini kepada sepak bola Indonesia," kata Bernardo, Kamis (29/9/2022).
Maka dari itu, VAR dinilai Bernardo sebagai sesuatu yang wajib digunakan di Liga 1. Hal ini agar seluruh kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak berulang-ulang dilakukan wasit.
"Sepak bola Indonesia layak mendapatkan suguhan lebih bagus daripada ini. Karena mempunyai kualitas suporter yang sangat besar dan suporter Indonesia layak mendapatkan hal yang lebih baik daripada sekadar apa yang ditunjukkan oleh perangkat pertandingan," imbuhnya.
Simak Video "Video PT LIB: Liga 2 Akan Pakai VAR, Wasit dan Pemain Tak Bisa Main-main"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/sar)