.webp)
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengelar diskusi buku Satu Abad PSM Mengukir Sejarah. Dalam diskusi ini menginisiasi agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali membangun Stadion Mattoanging.
Diskusi ini berlangsung di Ruang Lecture Theatre (LT) FDK UIN Alauddin Makassar, Selasa (10/1/2023). Hadir sebagai pembicara Legenda PSM Samsuddin Umar dan pengurus KONI Sulsel, Ahmad Rum Bismar.
"Kami harapkan diskusi ini bagaimana supaya keinginan PSM punya stadion. Bahkan peserta ini mau buat diskusi bertanda tangan diajukan ke pemerintah supaya diteruskan," kata mantan pelatih PSM Syamsuddin Umar usai diskusi kepada detikSulsel, Selasa (10/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, hingga kini Stadion Mattoanging yang selama ini jadi markas PSM belum juga dibangun usai dibongkar pada tahun 2020 lalu.
Pria yang kerap disapa Syam ini pun mengatakan, melalui kegiatan bedah buku tersebut menandakan kecintaan masyarakat dan pemerhati sepak bola Sulsel terhadap klub PSM yang saat ini harus berhomebase di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare.
"Ini pertanda cintanya masyarakat, pemerhati dan seluruh masyarakat Sulsel kepada PSM Makassar," jelasnya.
"Masyarakat pecinta sepak bola itu satu saja keinginannya, bagaimana bisa ada Stadion yang representatif untuk PSM Makassar," sambung Syam.
Di luar dari hal itu, Syam mengapresiasi dengan penyelenggaraan diskusi buku Satu Abad PSM Mengukir Sejarah tersebut. Pasalnya, ini menandakan banyak pihak yang peduli terhadap persepakbolaan di Sulawesi Selatan khususnya Makassar.
"Saya apresiasi dengan diskusi ini, yang peduli sepak bola. Mudah-mudahan diskusi ini yang diikuti pemerhati dan pecinta sepak bola dengan bagaimana bisa memberikan motivasi dan semangat," imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Firdaus Muhammad mengatakan, diskusi ini sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis di Makassar.
"Ini diskusi dan karya tidak melihat temanya apa dan kenapa karena ini apresiasi kita terhadap penulis," paparnya yang dikonfirmasi terpisah.
Menurutnya diskusi buku dan temu penulis Makassar ini sudah kerap dilakukan. Ia menyebut buku ini cukup bagus sebagai bahan referensi terhadap olahraga di Sulsel.
"Khususnya kita bedah buku dan apresiasi karena ini bagian dari tanggung jawab kampus yang melihat penulis bukan dari latar belakang saja," tutupnya.
Untuk diketahui, buku Satu Abad PSM Mengukir Sejarah ini merupakan karya M. Dahlan Abubakar dan A. Widya Syadzwina. Buku ini bercerita tentang perjalanan dan pencapaian klub PSM Makassar sejak 1915.
(afs/ata)
