Pelatih Bernardo Tavares melancarkan protes kepada kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri saat PSM Makassar menghadapi Bhayangkara FC. Bernardo beranggapan PSM seharusnya mendapat 2 hadiah penalti.
Duel Bhayangkara FC Vs PSM Makassar berakhir imbang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (12/12/2022). Laga berakhir tanpa gol meski kedua kesebelasan saling balas serangan sepanjang 90 menit pertandingan.
"Kalau ini dipimpin oleh wasit lain, mungkin saja sejarah akan menuliskan bahwa kita bermain 10 orang dari mereka dan (mendapat) 2 penalti," kata Bernardo usai laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama itu adalah yang dialami Willy (Wiljan Pluim) dan yang kedua pada saat ditarik di kotak penalti. Harusnya wasit memberikan kalau memang dia mengikuti aturan. Harusnya wasit memberikan penalti terhadap itu," sambungnya.
Pelatih asal Portugal itu kesal dengan kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri. Menurutnya bukan kali ini saja, timnya dirugikan oleh wasit Purwakarta, Jawa Barat tersebut.
"Tolong respek apa yang kita lalukan di sini dan ini wasit yang sama juga kemarin yang melakukan banyak kesalahan pada saat melakukan pertandingan di awal musim kemarin melawan Borneo," bebernya.
Bernardo juga kesal karena wasit Thoriq Alkatiri tidak menerima kritikannya di pinggir lapangan. Bernardo menyebut, ia diancam akan diusir ke luar lapangan jika terlalu banyak protes.
"Saya hanya menyampaikan kepada wasit, harusnya ini begini. Oke itu adalah komentar kita dari samping lapangan tapi wasit datang kepada saya 'kalau kamu bicara lagi kamu akan saya keluarkan sari lapangan'," kesal Bernardo.
Hasil imbang ini membuat posisi PSM di puncak klasemen tergeser oleh Bali United. PSM yang mengantongi 29 poin kalah dari Bali United yang mengemas 30 poin usai mengalahkan Madura United di laga lainnya.
(ata/sar)