Tak Kapok Dihukum Kartu, Pelatih PSM Kembali Ingatkan Wasit Evaluasi Diri

Bhayangkara FC Vs PSM Makassar

Tak Kapok Dihukum Kartu, Pelatih PSM Kembali Ingatkan Wasit Evaluasi Diri

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 12 Des 2022 08:15 WIB
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan pemainnya pada sesi prescon sebelum menghadapi Bhayangkara FC di Liga 1 2022/2023.
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dan pemainnya Wiljan Pluim pada sesi prescon sebelum menghadapi Bhayangkara FC di Liga 1 2022/2023. Foto: Dok. PSM Makassar
Makassar -

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares telah bebas dari hukuman akumulasi kartu saat PSM menghadapi Bhayangkara FC. Namun hal itu tak lantas membuat Bernardo berhenti mengingatkan wasit Liga 1 untuk evaluasi diri.

"Ada-ada saja yang wasit berikan kepada kita. Saya merasa seperti tidak diberikan respek dari mereka karena terlalu banyak kesalahan-kesalahan yang menurut saya bisa mereka perbaiki setiap pertandingannya dan mereka evaluasi diri mereka," kata Bernardo pada sesi prematch konferensi pers jelang laga Bhayangkara FC Vs PSM, Minggu (11/12/2022).

PSM Makassar akan menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (12/12/2022) pukul 16.15 Wita. Di laga ini Bernardo sudah bisa mendampingi PSM setelah sebelumnya terkena sanksi akumulasi kartu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mengerti kenapa juga mereka (wasit) terlalu gampang memberikan kartu kuning pada coach yang jelas-jelas ada pelanggaran-pelanggaran yang lebih keras yang lebih berbahaya di lapangan malah mereka tidak memberikan kartu kuning," kesalnya.

Pelatih asal Portugal itu menegaskan, tidak melakukan hal-hal buruk yang membuatnya harus dihukum kartu kuning. Situasi yang membuatnya harus absen mendampingi PSM saat menghadapi Persita Tangerang, Kamis (8/12) lalu.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak melakukan hal-hal yang tidak layak seperti bicara kotor kepada wasit atau melakukan hal-hal yang dianggap merendahkan mereka," jelasnya.

Hal ini membuat Bernardo khawatir dengan aturan-aturan sepak bola yang berlaku di Indonesia. Aturan berbeda dari yang ia pahami pada umumnya di sepak bola dunia.

"Saya takut bahwa wasit punya pengertian berbeda terhadap sepak bola yang saya pahami saat ini. Offside menjadi tidak offside atau tidak offside menjadi offside dan ini yang saya takutkan," keluhnya.

Kendati demikian, pelatih dengan lisensi UEFA Pro tersebut tetap percaya wasit di Liga 1 Indonesia dapat berbenah dan menjadi lebih baik di pertandingan-pertandingan berikutnya.

"Saya tetap percaya bahwa ke depannya mereka mau memperbaiki diri. Karena Indonesia punya suporter yang luar biasa dan industri sepak bola yang luar biasa," terangnya.

"Jadi tolong lah ayo kita kembangkan perbaiki sama-sama saling respek terhadap pekerjaan masing-masing," pungkas Bernardo.




(ata/hsr)

Hide Ads