PSM Makassar harus melakoni laga lanjutan Liga 1 2022/2023 menghadapi Persita Tangerang tanpa didampingi pelatih kepala Bernardo Tavares. Bernardo tidak akan duduk di bench pemain setelah menerima sanksi akumulasi kartu kuning.
Pada pertandingan PSM Makassar melawan Persikabo yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Senin (5/12/2022), Juku Eja berhasil meraih 3 poin usai menang meyakinkan 2 gol tanpa balas atas Laskar Padjajaran.
Sayang di laga tersebut, pelatih Bernardo Tavares kembali dihadiahi kartu kuning oleh wasit Agus Fauzan Arifin setelah dianggap melakukan protes keras. Ini menjadi kartu kuning keduanya setelah sebelumnya diperoleh ketika PSM menjamu Arema FC di pekan ke-5 Liga 1 Sabtu (20/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imbasnya, pelatih berkebangsaan Portugal ini tidak akan mendampingi M Arfan dkk kala bersua Pendekar Cisadane pada Kamis (8/12) mendatang.
Berdasarkan regulasi PT Liga Indonesia baru (LIB) yang tertuang di pasal 57 ayat 12, official yang telah menerima dua kartu kuning di pertandingan yang berbeda maka tidak diperkenankan untuk mendampingi tim bertanding satu pertandingan. Kemudian untuk kelipatan yang sama di setiap laganya maka aturan tersebut kembali berlaku.
"Ofisial yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam 2 Pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya BRI Liga 1, tidak diperkenankan untuk mendampingi 1 kali pertandingan pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai. Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya (keempat, keenam, kedelapan, dan seterusnya)," bunyi dalam regulasi PT LIB musim 2022/2023.
Sementara itu, Pelatih Bernardo Tavares merasa heran dengan keputusan yang dikeluarkan wasit kepada dirinya. Pasalnya ia merasa tidak mengutarakan kata-kata kotor kepada wasit.
"Saya juga ingin membicarakan soal kartu kuning yang saya dapatkan, terlalu mudah untuk memberi kartu kuning kepada seorang pelatih," kata Bernardo dalam konferensi pers usai laga melawan Persikabo, Senin (5/12).
"Saya hanya mengucapkan komplain kepada wasit, ini adalah kartu kuning karena kamu (wasit) tadi kasih kartu kuning di sini. saya tidak mengucapkan bahasa kotor kepada wasit atau memanggil dengan nama sebutan tidak pantas, tidak," tegasnya.
Meski PSM meraih kemenangan, pelatih berlisensi UEFA Pro ini tetap saja mengomentari kinerja wasit yang memimpin laga. Menurutnya beberapa keputusan yang dimunculkan tidak tepat termasuk kartu kuning yang diberikan kepada dirinya.
Menurut Bernardo, wajar bagi pelatih meluapkan ekspresi emosi saat melihat keputusan pengadil lapangan yang dianggap tidak tepat. Karena itu bagian dari sebuah passion dari sepak bola.
"Sepak bola itu adalah passion dan saya harus bicara mereka punya emosi di luar lapangan, emosi dalam artian perasaan dan tentu mereka harus memberikan instruksi, ekspresi," tegasnya.
Bernardo mengutarakan alasannya melakukan protes keras kepada wasit tak lepas dari beberapa keputusan yang diberikan kepada timnya. Menurutnya ada beberapa momen kartu kuning dianggap tidak berimbang dengan apa yang diberikan kepada tim lawan.
"Namun pada saat terjadi sesuatu dimana ada pelanggaran keras dan diberikan kartu kuning pada pemain kita, sedangkan pelanggaran yang sama kerasnya atau lebih keras tidak dihadiahi kartu kepada pemain lawan," pungkasnya.
(afs/ata)