Pelatih Bernardo Tavares diganjar kartu kuning usai melakukan protes keras kepada wasit yang memimpin pertandingan PSM Makassar melawan Persikabo. Bernardo heran dengan keputusan tersebut, sebab ia tidak mengutarakan kata-kata kotor kepada wasit.
"Saya juga ingin membicarakan soal kartu kuning yang saya dapatkan, terlalu mudah untuk memberi kartu kuning kepada seorang pelatih," kata Bernardo dalam konferensi pers usai laga Senin (5/12/2022).
"Saya hanya mengucapkan komplain kepada wasit, ini adalah kartu kuning karena kamu (wasit) tadi kasih kartu kuning di sini. saya tidak mengucapkan bahasa kotor kepada wasit atau memanggil dengan nama sebutan tidak pantas, tidak," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, PSM Makassar berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-0 atas Persikabo yang berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta. Dua gol kemenangan Juku Eja dicetak Donald Bissa di menit 78' dan Everton Nascimento pada menit 88'.
Meski timnya menorehkan hasil maksimal, pelatih berlisensi UEFA Pro ini tetap saja mengomentari kinerja wasit yang memimpin laga. menurutnya beberapa keputusan yang dimunculkan tidak tepat termasuk kartu kuning yang diberikan kepada dirinya.
Menurut Bernardo, wajar bagi pelatih meluapkan ekspresi emosi saat melihat keputusan pengadil lapangan yang dianggap tidak tepat. Karena itu bagian dari sebuah passion dari sepak bola.
"Sepak bola itu adalah passion dan saya harus bicara mereka punya emosi di luar lapangan, emosi dalam artian perasaan dan tentu mereka harus memberikan intruksi, ekspresi," paparnya.
Bernardo mengutarakan alasannya melakukan protes keras kepada wasit tak lepas dari beberapa keputusan yang diberikan kepada timnya. Menurutnya ada beberapa momen kartu kuning dianggap tidak berimbang dengan apa yang diberikan kepada tim lawan.
"Namun pada saat terjadi sesuatu dimana ada pelanggaran keras dan diberikan kartu kuning pada pemain kita, sedangkan pelanggaran yang sama kerasnya atau lebih keras tidak dihadiahi kartu kepada pemain lawan," paparnya.
Walau begitu ia tetap respek kepada pengadil lapangan meski dinilai kartu kuning yang diberikan tidak tepat lantaran protesnya hanya bagian dari mengekspresikan diri terhadap keputusan wasit.
"Saya respek, hanya saja kita berekspresi dengan apa yang saya tau. Ibaratnya aturan teknis kalau begini harusnya begini, tekel begini harusnya begini dan saya hanya berekspresi," pungkasnya.
(afs/ata)