PSM Makassar merupakan tim yang berpengalaman sebagai tim musafir dalam beberapa musim terakhir. Alhasil format bubble yang akan digunakan di Liga 1 2022/2023, dinilai bukan masalah bagi Pasukan Ramang.
Pengamat sepak bola Assegaf Razak menilai, format bubble akan merugikan beberapa klub Liga 1. Kendati demikian, bagi PSM, bukan persoalan dengan punya pengalaman bermain sebagai tim musafir.
"Karena PSM punya semangat tinggi dalam bertanding. PSM sudah buktikan dengan menjadi tim yang belum terkalahkan di liga musim ini," kata Assegaf Razak dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Assegaf, PSM merupakan tim yang sudah biasa bermain di luar kandang tanpa dukungan suporter. Hasilnya pun tak begitu mengecewakan.
"PSM juga sangat baik main di luar kandang. Ini bisa jadi motivasi, karena sudah dibuktikan di kandang lawan, bahkan tak pernah kalah," terangnya.
Mantan pelatih PSM itu menjelaskan, dukungan suporter juga menjadi motivasi tambahan. Meski bermain di luar kandang, PSM tetap mendapat dukungan dari suporternya.
"Tim itu sangat butuh suporter, karena mereka pemain ke-12 yang selalu memberi dukungan, Dan itu diperlukan bagaimana memberikan motivasi, semangat, dan suport buat pemain," bebernya.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) antara Polri, PSSI, PT LIB, Selasa (29/11), disepakati lanjutan Liga 1 belum bisa lanjut pada 2 Desember.
Liga 1 tak bisa digelar karena format bubble yang akan menggunakan dua venue yakni Stadion Moch Soebroto dan Stadion Sultan Agung belum diverifikasi.
Selain itu, Peraturan Kepolisian (Perpol) No 10 Tahun 2022 juga masih ditelaah apakah akan bisa diterapkan dengan baik. Perpol terbaru ini menjadi standarisasi baru pengamanan dan penyelenggaraan sepakbola.
(ata/asm)