"Ya sepakbola itu butuh penonton. Jadi akan merugikan kalau tidak ada penonton," tegas Dethan saat berbincang dengan detikSulsel, Selasa (29/11/2022).
Kendati demikian, Dethan pasrah dengan format baru tersebut. Harapannya sistem baru bisa membuat kompetisi semakin baik.
"Tapi mau gimana lagi. Kalau ini langkah yang harus dilakukan agar Liga bisa lebih maju, kita jalankan saja," imbuh Dethan.
Menurutnya yang terpenting saat ini agar kompetisi bisa dilanjutkan usai terhenti akibat Tragedi Kanjuruhan. Dia berharap kompetisi segera bergulir.
"Sangat baik kalau bisa mulai lagi liga, karena sebelumnya tidak jelas. Semoga saja betul akan mulai," kata Dethan.
Dethan mengaku, selama ini dirinya fokus menjalani latihan demi menyambut kelanjutan kompetisi. Ketika Liga 1 sudah dimulai, pemain berusia 18 tahun ini ingin memberikan penampilan maksimal saat diberi kepercayaan untuk bermain.
"Intensitas latihan dan fokus sudah ditingkatkan agar siap saat liganya mulai," tegasnya.
Untuk diketahui, PT LIB menargetkan Liga 1 bisa jalan lagi pada 2 Desember mendatang, sesuai timeline yang sudah mereka susun sebelumnya. Sebab, kompetisi dijadwalkan selesai pada April 2023 sebelum Piala Dunia U-20 bergulir.
Lanjutan Liga 1 2022 kemungkinan akan digelar sementara dengan sistem bubble. Sebab format home-away sebagaimana sebelumnya dirasa belum memungkinkan.
Selain itu, operator kompetisi juga sedang mempertimbangkan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai lokasinya. Format bubble alias sentralisasi rencananya hanya akan berlangsung singkat dan setelah itu laga-laga kembali ke format home-away.
(afs/sar)