Suporter PSM Soroti Rencana Liga 1 Pakai Format Bubble, Ganggu Finansial Klub

PSM Makassar

Suporter PSM Soroti Rencana Liga 1 Pakai Format Bubble, Ganggu Finansial Klub

Alfiandis - detikSulsel
Sabtu, 26 Nov 2022 14:44 WIB
Sekjen Red gank Sadakati Sukma (kanan), Panglima LAJ Uki Nugraha (Tengah) Presiden Macz Man Ocha Alim Bachri (kiri)
Foto: Istimewa Instagram/sadakati sukma
Makassar -

Suporter PSM Makassar menyoroti rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) mencanangkan lanjutan Liga 1 menggunakan format bubble atau terpusat. Sistem tersebut dianggap bisa mengganggu finansial klub.

"Sebenarya bukan terima atau tidak terima (format bubble). Tapi yang terdampak langsung dari sistem bubble ini kan sebenarnya, pertama klub pasti berdampak, karena akan berpengaruh pada pemasukan," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank Sadakati Sukma saat berbincang dengan detikSulsel, Sabtu (26/11/2022).

Pria yang akrab disapa Sadat ini mengatakan, sistem bubble pastinya membatasi suporter dan pecinta sepak bola Indonesia menyaksikan langsung pertandingan di stadion pada daerah yang ditunjuk. Bagi suporter, menonton tim kesayangan bertanding langsung di markas sendiri merupakan hiburan tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu teman-teman suporter dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia juga otomatis hiburan untuk menyaksikan langsung dari sepakbola di stadion itu pasti tidak akan ada lagi," tegasnya.

Sadat mengaku hasil pertemuan dengan Kemenpora, PSSI dan KONI beberapa waktu lalu sejatinya menghasilkan 6 poin tuntutan suporter, termasuk agar kompetisi tetap berjalan normal. Namun diakui aspirasi itu sulit terealisasi apalagi pihak kepolisian memberikan syarat utama liga bisa dilanjutkan jika menggunakan sistem bubble.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya kemarin sudah melakukan serasehan yang diinisiasi dengan Kemenpora, PSSI dan KONI. Salah satu hasil keputusan dari teman-teman kita membentuk namanya Presidium Suporter Sepak bola Nasional Indonesia," tegasnya.

"Dari Presidium itu ada 6 poin yang menjadi tuntutan, khususnya dari teman-teman suporter salah satunya itu tadi menggelar Liga 1, Liga 2 dan semua kompetisi berjalan dengan normal. Kemarin sudah kami konfirmasi dari salah satu orang dekat dari PT LIB mengatakan bahwa itu adalah salah satu syarat mutlak dari pihak Polri," tambah Sadat.

Sebelumnya, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan format bubble sementara waktu digunakan hingga putaran pertama liga selesai. Pertimbangan Dirut LIB melanjutkan kompetisi dengan sistem bubble untuk sementara waktu melihat format home-away dirasa belum memungkinkan untuk dilakukan.

"Untuk putaran pertama ini akan habiskan dengan sistem bubble dulu, putaran kedua baru home-away. Digelar bubble di Stadion Maguwoharjo, Stadion Jatidiri, Sultan Agung, dan Moch Soebroto," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus kepada wartawan yang dikutip dari detikSport, Kamis (24/11).

Operator kompetisi tengah mempertimbangkan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai lokasi pelaksanaan sistem bubble. Rencananya format ini hanya akan berlangsung hingga putaran pertama selesai atau dalam 6 pekan, sementara laga-laga selanjutnya dicanangkan kembali ke format home-away.




(afs/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads