Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tidak mau timnya ditarget juara di Liga 1 musim ini. Bernardo meminta kepada seluruh fans PSM untuk lebih realistis menilai skuadnya saat ini dengan pencapaian PSM musim lalu.
"Saya kira kita harus realistis dalam hal kita lihat posisi berapa PSM di musim lalu dan kita harus lihat pemain-pemain mana yang masuk ke PSM dan keluar," kata Bernardo Tavares, Jumat (11/11/2022).
Diketahui, musim lalu PSM Makassar harus puas pastikan satu tempat di gelaran Liga 1 2022/2023 hingga pekan terakhir. Tim Juku Eja nyaris terdegradasi andai gagal memenangkan laga di pekan terakhir di Liga 1 musim lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada jendela transfer Liga 1 musim 2022/2023, PSM tidak melakukan perekrutan pemain top. Tim Juku Eja hanya merekrut beberapa pemain jebolan Liga 2 dan pemain cadangan dari tim Liga 1.
Selain itu, pelatih Bernardo Tavares juga banyak mengorbitkan pemain dari akademi PSM. Sebut saja seperti Muhammad Dzaky Asraf, Ananda Raehan, Victor Dethan, dan Ibnul Mubarak.
"Bandingkan kualitas mereka (skuad tim lain). Apa yang kita bisa lakukan," jelasnya.
Pelatih asal Portugal itu menegaskan, yang bisa dilakukan timnya saat ini hanya perlu bekerja keras menampilkan permainan terbaik. Bernardo tidak ingin target juara membuat pemainnya terbebani.
"Target kita adalah bekerja keras di setiap pertandingan. Kita lihat paling dekat memenangkan pertandingan tersebut. Paling tidak kalau misalnya kita tak menang, kita meraih hasil imbang," paparnya.
Di sisi lain, Legenda PSM, Yusrifar Jafar optimis tim Juku Eja akan menjadi juara di Liga 1 musim ini. Keyakinannya muncul setelah melihat permainan PSM menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga 1 sejauh ini.
"Mudah-mudahan PSM juara. Insya Allah bisa, besar peluangnya PSM," ujar Yusrifar Jafar kepada detikSulsel, Rabu (2/11).
Pemain yang sukses membawa PSM juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000 itu mengaku sudah sangat rindu melihat PSM kembali juara. Sudah 22 tahun berlalu sejak PSM terakhir kali juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000 silam.
"Karena kita rindu juara. Juara itu 22 tahun belum merasakan lagi," ungkapnya.
(ata/alk)