Salah satu desa di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) disulap menjadi kampung bola (kampoeng bola) dalam rangka menyambut perhelatan sepak bola Piala Dunia 2022. Kampung bola ini berada di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa.
Pantauan detikcom, Senin (7/11/2022), bendera peserta piala dunia dikibarkan di depan rumah warga, sudut kampung, pusat keramaian, hingga di puncak bukit. Banyaknya jumlah bendera yang dikibarkan, membuat suasana di kampung bola ini tampak meriah berhias bendera.
Kampung bola sengaja dibuat sebagai bentuk kebahagiaan warga setempat dalam menyambut pesta sepak bola paling bergengsi sejagad raya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk meramaikan piala dunia 2022," kata salah satu warga, Moldi (33) kepada wartawan, Senin (7/11).
![]() |
Selain memasang bendera negara peserta piala dunia, warga juga melukis dinding rumah dengan gambar bertema piala dunia. Apalagi beberapa warga juga rela merogoh kocek lebih untuk menghias rumahnya dengan lukisan bertema Piala Dunia. Mulai dari bendera Negara peserta piala dunia, jadwal pertandingan, hingga figur pemain sepak bola favorit.
"Ini sebagai bentuk kebahagiaan, masyarakat di sini sangat antusias kalau ada Piala Dunia atau euro, ini sebagai wujud kebahagiaan dan antusias warga," ungkap Moldi.
Menurut Moldi, kegiatan menyambut perhelatan Piala Dunia dengan membuat kampung bola, rutin dilakukan warga di daerah ini. Bendera peserta Piala Dunia yang dikibarkan terdiri dari berbagai macam ukuran, mulai dari 1 meter hingga 9 meter.
"Kalau bendera ukurannya macam-macam, ada yang sepanjang sembilan meter, bahkan nanti ada yang dipersiapkan ukurannya mencapai sepuluh meter, pokoknya rutin ada seperti ini (kampung bola)," tandasnya.
Semarak menyambut Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan dimulai pada 20 November mendatang, membawa berkah tersendiri bagi warga yang bermukim di kampung bola ini. Salah satunya Naharullah (53) yang berprofesi sebagai penjual pernak pernik Piala Dunia.
Betapa tidak, sejak beberapa pekan, Naharullah mengaku telah menerima banyak orderan jersey hingga bendera negara peserta Piala Dunia.
"Sudah banyak permintaan, baik jersey anak-anak maupun dewasa, hingga bendera, namun didominasi pemesanan bendera negara peserta piala dunia," tutur Naharullah yang dikonfirmasi terpisah.
Diakui Naharullah, dalam sehari dirinya mampu menjahit dua hingga empat bendera negara peserta piala dunia, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. Harga yang ditawarkan juga bervariasi, dari Rp 80 ribu hingga Rp 130 ribu per bendera ukuran dua meter.
"Bendera saya jahit sendiri, sebulan sebelum Piala Dunia dimulai saya sudah menerima orderan, yang paling susah jahit itu bendera Brasil makanya agak mahal," pungkas pria yang mengaku menjagokan Tim Nasional Prancis tersebut.
(ata/hsr)