Pelatih Thomas Tuchel buka suara setelah dipecat dari kursi manajer Chelsea pada awal musim ini. Manajer asal Jerman itu mengaku kecewa karena merasa pekerjaannya untuk The Blues belum selesai.
"Ya, saya kecewa, dan saya sedih karena saya pikir pekerjaan saya di Chelsea belum selesai," kata Tuchel kepada the Hindu, yang dikutip Football.London dilansir dari detikSport.
Tuchel menduduki kursi manajer Chelsea setelah ditunjuk menggantikan Frank Lampard pada awal tahun lalu. Pelatih berusia 49 tahun itu kemudian menciptakan dampak signifikan usai membawa the Blues memenangi Liga Champions dan finis keempat di Premier League 2020/2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di musim selanjutnya, Chelsea versi Tuchel gagal berprestasi tapi finis lebih baik di liga usai menempati peringkat ketiga di klasemen akhir dan menjadi finalis Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Namun, masalah mulai muncul setelah pergantian kepemilikan klub dari Roman Abramovic kepada Todd Boehly. The Blues harus terseok-seok di awal Liga usai beberapa meraih hasil minor.
"Saya menyukai hari-hari saya di Chelsea. Akhirnya terlalu cepat untuk saya, tapi itu di luar kendali saya," paparnya
"Ini juga adalah apa yang anda kerjakan. Anda bekerja untuk hal-hal bagus jika anda adalah seorang pelatih sepakbola, tapi segala hal di luar kendali anda, anda harus menerimanya dan membuat situasi yang terbaik." sambung mantan pelatih Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain ini.
Tuchel mengaku senang dengan atmosfer yang diperoleh bersama Chelsea. Namun, dirinya harus merelakan posisinya diambil Graham Potter, yang sebelumnya membesut Brighton.
"Kami harus mengatasi periode yang sangat menuntut dalam pergantian kepemilikan dan skorsing [dari Pemerintah Britania Raya], dan sebelumnya kami dihantam COVID-19. Jadi masa itu sangat menuntut tapi juga sangat terikat. Saya tadinya siap untuk bertahan dalam waktu yang lama karena saya merasa bahagia, tapi 'kan pemilik punya ide yang berbeda dan anda harus menerimanya," tegasnya.
(afs/hmw)