Ironi 107 Tahun PSM Makassar, Klub Tertua yang Tak Punya Stadion Standar FIFA

Ulang Tahun PSM Makassar

Ironi 107 Tahun PSM Makassar, Klub Tertua yang Tak Punya Stadion Standar FIFA

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 03 Nov 2022 09:45 WIB
PSM Makassar 1-1 Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
PSM Makassar bermain di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare pasca Stadion Mattoanging dirobohkan. Foto: Ibnu Munsir/detikSulsel
Makassar -

PSM Makassar telah memasuki usianya yang ke-107 tahun. Namun sungguh ironi, klub tertua di Indonesia ini beberapa kali harus musafir gegara tidak punya stadion standar FIFA.

Stadion Mattoanging yang jadi markasnya sejak diresmikan 1957 telah dirobohkan dan jadi kubangan saat ini. Alhasil PSM harus mencari markas baru untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2022/2023.

Hingga terpilihlah Stadion Gelora BJ Habibie yang terletak di Kota Parepare. Dengan bantuan Pemkot Parepare, stadion dengan kapasitas 20 ribu itu pun lolos verifikasi Liga 1 dengan status lolos bersyarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didukung suporter fanatiknya dengan stadion yang selalu penuh, PSM tampil beringas menghadapi lawan-lawannya. 5 laga telah dimainkan PSM dengan meraih 4 kemenangan dan sekali imbang.

Di balik penampilan cemerlang PSM di Liga 1 2022/2023, tim Juku Eja kembali dihantui rasa was-was. Pasca kompetisi dihentikan imbas tragedi Kanjuruhan, standar kelayakan stadion diperketat dengan diwajibkan berstandar FIFA.

ADVERTISEMENT

Salah satu yang diwajibkan adalah stadion harus memiliki single seat. Jika aturan ini dijalankan maka PSM harus siap-siap kembali musafir untuk kesekian kalinya.

PSM Makassar 1-1 Persija Jakarta di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.Pertandingan PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare ramai penonton. Foto: Ibnu Munsir/detikSulsel

PSM Mengungsi ke Stadion La Patau Bone

PSM tercatat juga pernah mengungsi ke stadion lain yang berada di Sulsel. Stadion La Patau di Kabupaten Bone menjadi markas PSM menghelat dua laga di ajang ISL 2009/2010.

PSM harus menjamu Persijap Jepara dan Persela Lamongan di Stadion La Patau karena dihukum liga untuk menghelat laga usiran tanpa penonton. Hal tersebut buntut dari kerusuhan pada laga kandang sebelumnya di Stadion Mattoanging.

Di Stadion La Patau, PSM tidak terkalahkan. PSM mengalahkan Persija Jepara dengan skor 1-0 dan bermain imbang dengan skor kacamata saat menjamu Persela Lamongan.

PSM Terusir ke Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya

PSM Makassar pernah menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya selama satu musim penuh mengarungi ketatnya Indonesia Super League (ISL) 2014 silam.

Penyebabnya karena Stadion Mattoanging yang merupakan markas PSM dianggap tidak layak memenuhi kualifikasi Liga Super Indonesia. Masalahnya karena penerangan yang tidak memadai, sementara beberapa laga krusial banyak diselenggarakan pada malam hari.

Dari 10 kali laga kandang di ajang ISL 2014, PSM hanya merasakan empat kali kemenangan, tiga kali bermain imbang, dan sisanya menelan tiga kekalahan dari tamunya.

Jika ditotal dari ke-10 laga kandang di ajang ISL 2014, PSM hanya mampu meraup 15 poin saja plus mengukir 12 gol namun juga harus kebobolan sebanyak 10 kali di Gelora Bung Tomo.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

PSM Musafir di Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali

PSM Makassar juga pernah meminjam markas Bali United untuk menghelat satu laga kandang di Liga 1. Tepatnya pada pekan ke-16 Liga 1 2018 saat menghadapi Bhayangkara FC, Minggu (15/6/2018) silam.

Skuad Juku Eja terpaksa menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta dikarenakan Stadion Mattoanging tidak memenuhi verifikasi dari operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pencahayaannya tidak mencapai 1.200 lux yang menjadi syarat utama.

Saat itu, semua laga harus digelar malam hari karena bertepatan di bulan Ramadan. Sehingga klub diwajibkan menyiapkan stadion dengan pencahayaan maksimal.

Pada musim 2022, PSM kembali menggunakan stadion ini di kompetisi AFC Cup 2022. Menjamu wakil Malaysia, Kedah Darul Aman, PSM menang dengan skor 2-1 sekaligus mengantar tim Juku Eja ke babak final zona ASEAN.

Penyebabnya karena Stadion Mattoanging telah dirobohkan dan telah jadi kubangan. Meski tak dirobohkan pun, Stadion Mattoanging juga sulit lolos verifikasi standar AFC.

PSM Bermarkas di Jawa di Kompetisi AFC

Stadion Pakansari, Bogor, dijadikan PSM sebagai kandang saat mengarungi Piala AFC 2019 plus play-off untuk edisi 2020. Penyebabnya pun sama, Stadion Mattoanging tak layak menghelat laga internasional.

Bermain di Stadion Pakansari, PSM meraih hasil yang bagus. Skuad Juku Eja berstatus tak terkalahkan dari empat laga di ajang Piala AFC 2019 lalu dengan meraih tiga kemenangan dan sekali hasil imbang.

Begitupun pada play-off Piala AFC 2020 melawan klub Timor Leste, Lalenok United, Rabu (29/01/20) lalu. PSM berhasil meraih kemenangan telak dengan skor 3-1 dan melaju ke fase penyisihan grup.

Selain itu, PSM juga pernah menggunakan Stadion Madya sebagai home base selama mengikuti Piala AFC 2020. Alasannya karena Stadion Mattoanging tidak memenuhi syarat untuk menghelat laga Internasional.

Stadion Madya, walaupun berkapasitas kecil tapi telah lolos standarisasi yang diinginkan AFC. Stadion ini dipilih PSM karena lokasinya yang berada di Jakarta dinilai sangat mudah dijangkau oleh suporter PSM yang berasal dari berbagai daerah.

Bermain di Stadion ini, PSM melakoni dua laga pada ajang Piala AFC 2020. Hasilnya, tim Juku Eja meraih sekali menang dengan skor 2-0 melawan tim wakil Myanmar, Shan United. Laga lainnya, PSM meraih hasil imbang dengan skor 1-1 melawan wakil Filipina, Kaya FC.

Halaman 2 dari 2
(ata/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads