Kapten Liverpool era 1980-an, Graeme Souness menyoroti lini tengah The Reds yang tidak sekuat musim-musim sebelumnya. Sektor inilah yang dianggap jadi biang kerok kekalahan Liverpool dari Leeds United.
"Mereka tak lagi main dengan intensitas yang sama. Liverpool, lini tengahnya, dulu biasa menjadikan tim lawan sebagai bulan-bulanan. Kini mereka yang jadi bulan-bulanan," kata Souness dilansir detikSport dari Sky Sports, Minggu (30/10/2022).
Pada pekan ke-12 Liga Inggris 2022/2023, Liverpool menelan kekalahan 1-2 dari Leeds United di Anfield Stadium, Minggu (30/10). Di laga tersebut Liverpool ketinggalan duluan di menit keempat lewat gol Rodrygo, sebelum Mo Salah menyamakan skor 10 menit berselang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki menit-menit akhir, justru Leeds yang menggebrak lewat gol Crysencio Summerville. Leeds menang 2-1, sedangkan Liverpool menelan kekalahan keduanya secara beruntun di Premier League.
"Liverpool bukan lagi tim yang sudah kita lihat dalam lima tahun ke belakang. Mereka tak lagi punya intensitas yang sama. Mereka sudah tidak lagi kuat berlari," tuturnya.
Terkait lini tengah, Souness pun mengingatkan bahwa di awal musim ini Juergen Klopp sebenarnya sudah pernah mengindikasikan pentingnya memperkuat sektor tersebut.
"Menurutku, ketika melihat lini tengahnya, ada Thiago 31 (tahun), (Jordan) Henderson 31, Fabinho 29. Dan setelah itu ada (Naby) Keita yang 27, juga (Alex) Oxlade-Chamberlain yang absen dan berusia 29," ucap Souness.
Dengan tiga kekalahan dari lima laga terakhir Premier League, Liverpool kini tercecer di posisi kesembilan klasemen. Sedangkan Leeds yang sebelumnya kalah empat partai beruntun naik ke posisi ke-15 dengan 12 poin.
"Di awal musim aku sudah katakan, lini tengah yang mereka punya saat ini bukan lagi lini tengah yang mampu meraih gelar juara bergengsi," sebutnya.
Dalam persaingan ke papan atas klasemen saat ini, Liverpool justru lebih dekat dengan Leicester City di posisi ke-18 yang punya 11 poin. Jaraknya cuma lima poin.
Dibandingkan dengan Newcastle United yang punya 24 poin di posisi keempat, ada delapan poin terbentang dan berselisih gol +8.
Kondisi ini membuat, Juergen Klopp selaku manajer The Reds pesimistis melihat peluang timnya finis empat besar. Apalagi Liverpool juga belum pernah menang tandang di liga Inggris musim ini.
"Hal itu bukan jadi kekhawatiran saya saat ini (gagal finis empat besar), tapi tentu saja saya tidak bodoh karena tidak tahu berapa jarak dengan empat besar serta siapa saja tim yang ada di sana," ujar Klopp dilansir detikSport di Independent, Minggu (30/10).
"Kami tidak bisa lolos ke Liga Champions jika tampil tidak konsisten seperti saat ini. Kami harus memperbaiki itu," tegas Klopp.
(ata/sar)