Dua penggawa PSM Makassar Ricky Pratama dan Dzaky Asraf mengantarkan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-20 meraih kemenangan di laga uji coba melawan Cakallikli Spor. Dzaky dinilai mulai memahami pola permainan yang diinginkan Shin Tae-Yong, sementara Ricky dianggap masih harus di evaluasi.
Pertandingan antara Timnas U-20 melawan Cakallikli Spor berlangsung di Lapangan Kempinski Hotel Football, Antalya, Turki, Senin (24/10/2022), Garuda Nusantara menorehkan hasil positif setelah menang tipis melalui gol Ginanjar Wahyu pada menit ke-17 dan striker PSM, Ricky Pratama pada menit 85'.
"Dzaky (Asraf) tampil baik dan bisa mulai memahami apa yang diinginkan coach Shin (Tae-yong)," jelas asisten pelatih Nova Arianto kepada detikSulsel, Selasa (25/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Ricky Pratama lanjut Nova, meski dirinya mencetak gol kemenangan Garuda Muda, striker Juku Eja dinilai masih membutuhkan evaluasi melihat belum padu dengan rekan setimnya yang lain.
"Masih banyak yang harus diperbaiki untuk Ricky (Pratama)," papar Nova.
Meski masih banyak yang harus dibenahi, Nova menganggap jika para pemain telah menunjukkan performa yang cukup menjanjikan untuk partai uji coba pertama selama menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki.
"Kami mencoba semua pemain untuk tampil di uji coba pertama dan performa mereka cukup baik di pertandingan kemarin," paparnya.
"Walau masih banyak catatan untuk pertandingan kemarin," lanjut asisten pelatih Shin Tae- Yong.
Sebelumnya, Pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong mengatakan tim asuhannya lebih mendominasi, kendati lawan yang dihadapi tim senior. Secara keseluruhan, laga berjalan cukup ketat dan ini jadi pelajaran bagus bagi Ricky Pratama dan kawan-kawan.
"Memang bisa saja dibilang timnya lemah, tetapi tetap lawan merupakan tim senior. Jadi isi pertandingan juga lumayan baik. Secara keseluruhan baik," kata Shin Tae-yong dilansir dari situs PSSI, Selasa (25/10).
Meski menang, juru taktik asal Korea Selatan itu menilai masih ada kekurangan dalam tim. Ia menyebut anak asuhnya kurang maksimal dalam melakukan pressing dan masih sering kehilangan bola.
"Jadi kelemahan saat ini kalau kehilangan bola itu mereka suka berdiri diam saja. Seharusnya pemain kami itu pressing biar lawan tidak dapat peluang yang baik atau serangan balik," ujar Shin Tae-yong.
"Jadi pemain-pemain sampai sekarang juga masih saja saat kehilangan bola, mereka tidak melakukan pressing. Itu pelan-pelan harus diperbaiki. Dan kelemahan-kelemahan yang ada juga diperbaiki pelan-pelan," tegasnya.
Secara keseluruhan, pelatih 52 tahun itu melihat ada perkembangan signifikan yang ditunjukkan para pemain. Fokus latihan selama satu pekan terakhir adalah meningkatkan kekuatan fisik dan skill dasar olah bola.
"Jadi selama ini ada latihan fisik mulai dari sekarang. Memang fokusnya ke skill dasar dan passing ya. Hari ini juga sudah mulai uji coba dan jadi fokusnya lebih ke pertandingan," jelas Shin Tae-yong.
Uji coba lawan Cakallikli Spor merupakan bagian dari program pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 di Turki. Skuad Garuda Nusantara tengah bersiap untuk tampil di Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023.
Ada 34 pemain yang dibawa Shin Tae-yong selama TC di Turki. Tapi, ada satu nama tambahan yang akan menyusul yakni kiper Cahya Supriadi.
Selama di Turki, Tim U-20 dijadwalkan menjalani sejumlah laga uji coba. Lawan-lawan yang bakal dihadapi adalah Turki U-20, Moldova U-20, dan Cakallikli Spor.
Setelah Cakallikli Spor yang jadi penantang pertama bagi tim asuhan Shin Tae-yong, berikutnya adalah giliran Turki U-20 yang jadi lawan bagi Indonesia U-20 pada tanggal 26 Oktober mendatang.
(afs/hmw)











































