Pro Kontra KLB PSSI: Asprov Sulsel Dukung Iwan Bule-Suporter PSM Mau Revolusi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 26 Okt 2022 06:10 WIB
PSSI. Foto: Hasan Al Habshy
Makassar -

Sejak Tragedi Kanjuruhan, muncul seruan agar PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun ada juga kubu yang tetap mendukung pengurus PSSI saat ini yang diketuai Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

Suporter PSM berada di kubu yang menginginkan agar PSSI segera menggelar KLB. Koordinator Komunitas VIP Selatan (KVS), Erwinsyah menginginkan agar terjadi revolusi di pengurusan PSSI saat ini.

"KLB dengan harapan ada perubahan dan ada orang-orang baru mengisi PSSI. Revolusi PSSI bukan hanya sekadar ganti Ketua. Tapi orang di dalam PSSI dalam hal ini exco pun harus di reformasi," kata Erwinsyah kepada detikSulsel, Selasa (25/10/2022).


Pria yang akrab disapa Ewink itu menegaskan, bahwa manajemen PSM tidak boleh tinggal diam jika ingin melihat sepakbola Indonesia lebih baik. Apalagi PSM Makassar memiliki sejarah panjang di persepakbolaan Indonesia.

"PSM juga harus bersuara untuk minta KLB (PSSI). Persis (Solo) dan Persebaya (Surabaya) sudah bersuara. Sebagai tim tertua di Indonesia PSM harus ambil langkah," tegasnya.

Sementara itu, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel yang merupakan salah satu voters menolak untuk KLB. Asprov Sulsel berada di kubu yang mendukung kepengurusan PSSI saat ini yang ketuai Iwan Bule.

"Kita berikanlah kesempatan ke pengurusan sekarang. Apakah dengan yang digaungkan melaksanakan KLB akan pasti memperbaiki persepakbolaan kita, tanda tanyakan," kata Ahmadi kepada detikSulsel, Selasa (25/10).

Ahmadi menjelaskan, FIFA telah berkunjung ke Indonesia dan telah membentuk Tim Transformasi Sepakbola. Sehingga menurutnya, rekomendasi inilah yang lebih penting dijalankan PSSI sekarang.

"Kita akan melihat bagaimana transformasi ini, apakah PSSI menjalankannya. Kalau tak dijalankan maka perlu KLB, tapi kalau dijalankan apa urusannya (ke KLB)," bebernya.

Menurut Ahmadi, jika KLB tetap dilakukan maka akan merugikan sejumlah pihak, termasuk kompetisi sepakbola di Indonesia yang sedang berjalan.

"Jika kita melaksanakan KLB semua program akan berantakan. Contoh Liga 1 sementara berjalan sehingga belum selesai liga 1, 2 dan 3. Jadi bukan solusi sebenarnya KLB," jelas Ahmadi.

"Apalagi sekarang bagusnya Timnas Indonesia, akan mengganggu persiapan ke Piala Dunia U-20," tegasnya.

Simak Sikap Klub Liga 1 di halaman berikutnya.




(ata/hmw)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork