Legenda PSM Makassar Harap Niat Pusat Benahi Stadion Merembet ke Sulsel

Legenda PSM Makassar Harap Niat Pusat Benahi Stadion Merembet ke Sulsel

tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 23 Okt 2022 07:30 WIB
Laga PSM Makassar Vs Persija Jakarta di Stadion BJ Habibie, Parepare. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Foto: Laga PSM Makassar Vs Persija Jakarta di Stadion BJ Habibie, Parepare. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali melalui perintah Presiden Joko Widodo akan melakukan renovasi stadion jika tidak lolos audit. Legenda PSM Makassar, Syamsuddin Umar berharap niat Pemerintah pusat itu dapat merembet ke stadion yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Saya juga berharap setelah kejadian seperti itu, stadionnya kita di Sulawesi Selatan (Sulsel) ini perlu juga dibenahi, perlu diperbaiki supaya dengan demikian sepak bola itu lebih maju," harap pria yang kerap disapa Syam ini kepada detikSulsel, Jumat (21/10/2022).

Sebelumnya Pemerintah pusat berencana akan merombak stadion Kanjuruhan menggantinya dengan kualitas lebih baik setelah dinilai tak memenuhi standar FIFA usai tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syam menegaskan, jika pembenahan markas Arema FC itu dengan berstandar FIFA tentunya akan berefek pada stadion-stadion lain yang ada di Indonesia.

"Nah sekarang ini dengan adanya kejadian seperti ini saya lihat begitu tegas itu FIFA dan pemerintah turun tangan. Bahkan stadion Kanjuruhan itu kan mau dibongkar kalau itu dibongkar pasti efeknya kepada stadion-stadion lain," paparnya.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut lanjut pelatih yang sukses mengantarkan Juku Eja meraih trofi Liga Indonesia tahun 90-an ini berharap, stadion dengan standar FIFA juga dihadirkan di Sulsel oleh pemerintah pusat, bukan hanya berfokus di area Jawa.

"Jadi mudah-mudahan ini ada 'bola liar' yang datang ke Sulawesi Selatan untuk bagaimana membenahi stadionnya (markas PSM Makassar) kita," sambungnya.

Selain itu, mantan Kepala Dinas (Kadis) Pemuda dan Olahraga Sulsel ini menilai, hadirnya stadion di Sulsel dengan standar terbaik pastinya akan memajukan kualitas sepak bola di Indonesia.

Apalagi Pemprov Sulsel disebutnya seakan tidak memiliki keinginan untuk menghadirkan stadion bertaraf internasional. Pembangunan Stadion Mattoanging bahkan sampai saat ini belum terealisasi.

"Itu saya minta (pemerintah) bagaimana di follow-up seperti ini, bukan apa yah (pemerintah saat ini) tidak ada keinginan tidak ada kemauan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Jokowi meminta stadion-stadion di Indonesia agar di evaluasi demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. Hal itu berangkat dari terjadinya Tragedi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 132 orang.

Stadion Kanjuruhan, kandang dari Arema FC, dinilai tak layak untuk melanggar laga dengan kategori high risk. Setelah ditelusuri, ternyata Stadion Kanjuruhan sudah lama tak di verifikasi sejak 2020.

Untuk mencegah kejadian terulang, stadion-stadion di Indonesia harus diaudit. KemenPUPR ditugasi untuk mengurus masalah ini dengan merenovasi stadion-stadion yang dianggap tak layak.

"Kemarin saya sudah mendampingi Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dan melaksanakan untuk mengaudit stadion-stadion yang digunakan untuk kompetisi dan kami akan berkonsentrasi soal itu. Namun sebenarnya Presiden itu mintanya keseluruhan stadion. Sehingga kami memfokuskan kepada stadion-stadion yang akan digunakan oleh klub untuk kompetisi, artinya tidak semua," kata Menpora Zainudin Amali di Hotel Le Meridien, Sudirman dilansir dari detikSport.

"Jadi seperti Stadion Manahan, itu kan sudah standar, kemudian GBT (Gelora Bung Tomo) itu sudah dan GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) sudah, I Wayan Dipta juga sudah. Kami sepakat dengan PUPR bahwa stadion-stadion yang akan digunakan dan memiliki penonton banyak itu yang kami audit termasuk Kanjuruhan. Tapi untuk perintah Presiden itu minta yang belum itu harus direnovasi," ujarnya.

Zainudin Amali menambahkan, proses renovasi stadion nantinya akan mengikuti standar FIFA. Sebab, sudah jelas ukurannya sehingga tinggal mengikuti standarisasi yang sudah ditetapkan induk sepakbola dunia itu.

Jadi nantinya stadion-stadion di Indonesia, khususnya yang digunakan klub dalam kompetisi akan siap digunakan dengan jaminan keamanan dan keselamatan. Dengan begitu, stadion-stadion itu juga akan bisa digunakan untuk event internasional.

"Pasti standar FIFA dan pasti single seat. Bayangan kami Kanjuruhan itu akan sama dengan Stadion Manahan. Karena Manahan juga sudah diinspeksi oleh FIFA juga. Jadi mudah-mudahan kementerian PUPR akan mengerjakan itu. Ini masih direncanakan dan dalam rancangan. Mungkin akan dimulai Tahun depan," ucap Amali.

"Jadi klub yang menggunakan itu baik Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 harus mencari tempat lain sampai itu (renovasi stadion) selesai. Pak Presiden konsisten harus diaudit dan direnovasi. Untuk pintu juga itu nanti kalau ada yang sempit akan di renovasi dan diperlebar," tutur pria asal Gorontalo ini.

"Yang penting bisa digunakan dulu tapi harus sesuai dengan standar. Dan yang belum standar sama sekali itu akan direnovasi, sehingga klub yang akan menggunakan itu dipersilakan untuk mencari stadion lain," tutupnya.




(afs/afs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads