PSSI Parepare Sayangkan Pemkot Terlalu Pede Benahi GBH Tanpa Bantuan Pusat

PSM Makassar

PSSI Parepare Sayangkan Pemkot Terlalu Pede Benahi GBH Tanpa Bantuan Pusat

Muhclis Abduh - detikSulsel
Selasa, 18 Okt 2022 21:27 WIB
Rumput Stadion Gelora BJ Habibie disiram sebagai bagian perawatan lapangan.
Foto: Rumput Stadion Gelora BJ Habibie disiram sebagai bagian perawatan lapangan. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) merespons Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare yang terlalu percaya diri membenahi Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) tanpa bantuan pusat. Padahal peluang dana pusat terbuka pasca Presiden Jokowi berkomitmen membuat stadion di Indonesia berstandar FIFA.

"Kan ada pernyataan Presiden Jokowi akan audit stadion dan membuatnya berstandar FIFA. Artinya melalui Kementerian PUPR kemungkinan ada anggaran dari APBN untuk pembenahan itu (Stadion GBH)," ungkap Ketua Askot PSSI Parepare, Rahmat Sjamsu Alam kepada detikSulsel, Selasa (18/10/2022).

Rahmat menilai semestinya Pemkot Parepare dapat segera menangkap peluang tersebut. Ada peluang Stadion Gelora BJ Habibie dapat ditingkatkan levelnya melalui anggaran pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semestinya sudah menyiapkan proposal untuk disiapkan anggaran yang dibutuhkan berapa dan disampaikan saat Kementerian PUPR datang melakukan audit sehingga saat ada anggaran segera bisa didapatkan," tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Parepare ini menilai Stadion Gelora BJ Habibie berpeluang diprioritaskan mendapat anggaran perbaikan dari pusat. Alasannya Stadion GBH adalah markas PSM Makassar yang merupakan satu-satunya tim dari Indonesia Timur berlaga di Liga 1.

ADVERTISEMENT

"Pertimbangan bahwa di Indonesia Timur hanya Stadion Gelora BJ Habibie sebagai markas tim dari Liga 1 yakni PSM Makassar, jelas perlu mendapatkan prioritas," tegasnya.

Tidak hanya melalui APBN, Parepare juga semestinya bisa mendapatkan anggaran. Sumber anggarannya bisa melalui bantuan keuangan yang diajukan ke Pemprov Sulsel.

"Dalam bentuk bantuan keuangan kan boleh. Di nomenklatur itu ada memang pemberian bantuan keuangan yang diberikan ke kabupaten dan kota. Kalau diberikan misalnya Rp 10 miliar itu memungkinkan," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemkot Parepare percaya diri membenahi Stadion Gelora BJ Habibie. Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) mengaku tidak perlu bantuan pusat untuk melakukan pembenahan karena kondisi markas PSM Makassar itu sudah dianggap bagus.

"Saya tidak suka lobi (minta anggaran pembenahan stadion di pusat). Saya apa yang ada saja," ungkap Taufan Pawe kepada detikSulsel, Senin (18/10).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Taufan Pawe menegaskan, kondisi Stadion BJ Habibie saat ini dalam kondisi yang ideal. Tidak perlu ada pembenahan besar-besaran yang harus melibatkan dana APBN.

"Apa yang kurang dari kami (Stadion BJ Habibie)?" tanyanya.

Ia menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk Stadion BJ Habibie saat ini. Taufan menilai sudah memenuhi standar yang ada.

"Kalau saya, sekarang ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan (sudah sesuai standar)" beber Taufan.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan usai melakukan audit di Stadion Kanjuruhan, audit akan dilanjutkan ke stadion-stadion lain.

"Jadi yang diminta oleh Pak Presiden telepon minggu ini selesai Kanjuruhan, setelah itu baru yang lain-lainnya, yang banyak suporternya. Yang dipakai liga 1, 2, 3, yang banyak suporternya itu yang diprioritaskan," kata Basuki kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dilansir dari detikNews, Selasa (11/10).

Basuki menjelaskan proses audit meliputi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan stadion. Dia mencontohkan rehabilitasi Stadion GBK saat Asian Games.

"Itu yang terutama yang auditnya. Kayak misalnya di GBK waktu kita merehab GBK untuk Asian Games itu ada standardnya. 15 Menit harus full atau harus bisa kosong selamat, dengan kapasitas yang 80 ribu itu," ujar Basuki.

Pernyataan senada soal audit Stadion Kanjuruhan juga disampaikan Menpora Zainudin Amali. Dia mengatakan proses audit akan diprioritaskan terhadap stadion klub yang dijadikan tempat kompetisi.

"Tentu kita akan mulai dari Kanjuruhan karena kita prioritaskan stadion yang digunakan oleh klub-klub yang existing sedang berkompetisi. Sebab kalau kita audit keseluruhannya lama itu," ujar Amali dalam wawancara terpisah dilansir dari detikNews.

Selain itu, kata Amali, audit akan diprioritaskan untuk stadion dengan kapasitas penonton yang banyak. Sedangkan stadion yang sudah diperbaiki untuk Piala Dunia U-20 tidak akan diaudit.

"Kita akan mendahulukan yang penontonnya banyak. Stadion-stadion di samping Kanjuruhan kan banyak juga. Kalau yang sudah kita perbaiki untuk persiapan FIFA World Cup U-20 tentu tidak perlu lagi misalnya di Manahan, Solo. Itu kan sudah bagus. Kemudian yang digunakan oleh Bali United, di Wayan Dipta. itu kan sudah bagus. kemudian yang di Palembang dan sebagainya," ujar Amali.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Erick Thohir ke Suporter Soal Elkan Baggott: Jangan Nyinyir!"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/sar)

Hide Ads