Sadio Mane Peraih Socrates Award Pertama, Trofi Pesepakbola Berjiwa Sosial

Sadio Mane Peraih Socrates Award Pertama, Trofi Pesepakbola Berjiwa Sosial

tim detikSport - detikSulsel
Selasa, 18 Okt 2022 10:58 WIB
Jakarta -

Terdapat kategori Socrates Award dalam penganugerahan gelar Ballon d'Or 2022 bagi para pesepakbola yang memiliki jiwa sosial. Sadio Mane menjadi pemain pertama menyabet penghargaan tersebut.

Pemberian penghargaan bagi Sadio Mane berlangsung di Theatre du Chatelet, Paris pada Selasa (18/10/2022) dini hari WIB. Puncak acara ini mempersembahkan trofi Ballon d'Or 2022 kepada Karim Benzema, yang mengungguli Sadio Mane dan Kevin De Bruyne.

Walaupun gagal memenangkan penghargaan Ballon d'Or, Mane dinobatkan peraih Socrates Award sebagai pesepakbola yang aktif dalam aksi sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rai, yang merupakan mantan pemain Timnas Brasil dan Paris Saint-Germain. Rai juga merupakan adik Socrates.

Meski demikian, Mane dalam pidatonya menganggap penghargaan ini bukan sebuah prestasi yang membanggakan. Dia menegaskan, jika apa yang dilakukannya selama ini semata untuk membantu masyarakat di negaranya.

ADVERTISEMENT

Mane mendedikasikan kesuksesannya di dunia sepakbola dengan memperbaiki daerah asalnya, Casamance, di Senegal. Pemain yang baru bergabung dengan Bayern Munich pada musim ini melakukan aksi sosial dengan memberikan sumbangan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur.

"Saya hanya senang berada di sini. Saya tidak suka berbicara tentang apa yang saya lakukan, tetapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk warga di negara saya dan mencoba meningkatkan sesuatu untuk negara saya," kata Mane dikutip dari situs resmi Bayern Munich yang dilansir dari detikSport.

Socrates Award baru ada tahun ini. Nama penghargaan tersebut diambil dari nama mantan pesepakbola top Brasil, yang meninggal pada 2011.

Socrates aktif secara politik dan berjuang di tahun 1980-an untuk perubahan sosial, menyerukan kepada suporter dan pemain untuk memberontak melawan kediktatoran militer di negaranya pada saat itu.

(afs/hsr)

Hide Ads