Pelatih yang memiliki nama lengkap Ronald Daian Fagundez Olivera dikontrak manajemen PSM hingga Liga 1 musim 2022/2023 berakhir.
"Durasi kontraknya sampe akhir musim," singkat Media Officer PSM Makassar Sulaiman Abdul Karim kepada detikSulsel, Kamis (13/10/2022).
Bersama tim pelatih yang lain, Fagundez diharap akan semakin mempermudah pelatih Bernardo Tavares dalam berkomunikasi dengan pemain. Pelatih asal Uruguay itu juga diharapkan bisa membantu program latihan yang disusun pelatih kepala.
"Adanya Fagundez diharapkan membantu coach (Bernardo Tavares) dalam berkomunikasi dan pengembangan program kepada pemain," tandasnya.
Sebelum berkarier sebagai pelatih, Fagundez memiliki rekam gemilang ketika masih berkarier sebagai seorang pemain. Mengawali karier sepak bolanya di Indonesia dengan bergabung dengan PSM, Fagundez menunjukkan performa yang cukup gemilang selama 3 musim berseragam PSM.
Kendati demikian, di musim 2007 pemain yang berposisi sebagai gelandang ini memilih hengkang dan berlabuh ke klub Persik Kediri.
Bersama dengan rekan sejawatnya Danilo Fernando dan rekannya semasa masih berseragam PSM Christian Gonzales, Fagundez dianggap sebagai trio Amerika Latin yang cukup mematikan.
Puncaknya, saat Fagundez dan dua rekannya berhasil mengantarkan Persik Kediri tampil di Liga Champions AFC 2007. Saat itu, Persik menunjukkan kualitasnya di Group E yang dihuni Shanghai Shenhua, Urawa Red Diamonds, dan Sydney FC, meski harus puas finis di posisi 3 klasemen.
Dua musim bersama Persik Kediri, Fagundez memilih untuk menjajal klub lain dengan memilih bergabung dengan Persisam Putra Samarinda di musim 2009.
Sayangnya, Ronald Fagundez yang bertahan selama 3 musim di klub yang saat ini bernama Bali United itu tidak menorehkan prestasi yang begitu cemerlang.
Tak berkembang bersama Persisam Putra Samarinda, pemain dengan tinggi 182 cm tersebut mencoba peruntungannya dengan bergabung ke klub PSIS Semarang. Namun sebelum bergabung PSIS dirinya hampir sepakat dengan Persepam Madura United, akan tetapi akibat cedera membuat dirinya batal bergabung.
Bersama PSIS Semarang, Fagundez menjadi pemain kesayangan publik Semarang kala itu. Dirinya merupakan roh permainan tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar di lini tengah.
Sempat diterpa isu tidak mengenakkan setelah dituduh terlibat dalam pengaturan skor yang melibatkan PSIS dan PSS Sleman meski tak bermain. Alhasil, dirinya mendapat larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 5 musim dan denda 150 juta.
Kendati demikian, Fagundez tetap mendapat tempat di hati suporter PSIS Semarang. Hal itu terlihat dalam pertandingan seremonial perpisahan dirinya melawan Arema Cronous pada 28 Maret 2015.
Setelah memilih gantung sepatu dari dunia sepakbola, Ronald mulai fokus menjalani bisnis roti yang digelutinya sekaligus mengambil lisensi kepelatihan.
Alhasil, di musim ini dirinya mulai menjalani debutnya sebagai pelatih bersama tim Ramang. Bagi Fagundez kembali memperkuat PSM adalah suatu kehormatan. Meski kali ini bukan lagi sebagai pemain, melainkan sebagai asisten pelatih.
"Memang beda ya, kebanggaan bisa kembali ke sini kalau saya dulu pertama waktu pemain datang ke PSM. Sekarang pengalaman melatih di PSM juga semoga bisa sukses," kata Fagundez saat ditemui usai sesi latihan PSM, Kamis (13/10).
Fagundez menerangkan, bersama PSM dirinya akan mengemban tugas dalam menjalankan program latihan saat skuad Juku Eja melakoni laga away. Ia juga bertugas untuk membenahi kelemahan dari pemain-pemain PSM.
"Tugas saya di sini bantu-bantu pelatih. Kalau tim berangkat, ada pemain tinggal saya yang latih-latih mereka," paparnya.
"Latihan yang pasti ada program dari coach yang dikasih nanti. Kalau mau tambahan juga bisa dari kekurangan-kekurangan yang ada dari pemain," sambung pria asal Uruguay tersebut.
(afs/ata)