Sutanto Tan dan Abdul Rachman blunder keluar dari PSM Makassar. Di klub barunya mereka hanya main sedikit, bahkan lebih sering di bangku cadangkan.
Pada Liga 1 musim 2021/2022, Sutanto dan Rachman merupakan pemain andalan PSM. Keduanya selalu bermain sebagai starter.
Semusim bersama PSM, Sutanto bermain 25 laga dengan mencetak 2 gol dan satu assist. Sedangkan, Abdul Rachman bermain 30 laga dengan mencetak satu gol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang, keduanya memutuskan hengkang dari PSM. Padahal mereka bisa saja masuk dalam skuad Bernardo Tavares jika tak tergoda dengan tawaran dari klub lain.
Seperti Sutanto Tan yang memilih untuk menerima tawaran Persis Solo. Klub kaya raya milik Kaesang Pangarep yang sekaligus jawara Liga 2 2021.
Sayang di Persis Solo, Sutanto hanya sebagai pemain pelapis dan tidak pernah bermain full 90 menit. Gelandang 28 tahun itu hanya bermain 387 menit dari 8 laga.
Bahkan Persis Solo hingga pekan ke-10 Liga 1 2022/2023, terjun ke papan bawah klasemen di peringkat ke-13. Klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu meraih 10 poin hasil dari 3 kali menang, sekali imbang, dan 6 kali kalah.
Nasib yang tidak jauh berbeda di alami Abdul Rachman. Bek kiri yang bergabung bersama Bhayangkara FC ini hanya bermain 4 laga atau selama 337 menit.
Abdul Rachman bahkan hanya duduk di bangku cadangan di laga terakhir Bhayangkara FC saat menjamu Borneo FC pada Selasa (13/9) lalu.
Bhayangkara FC bahkan harus duduk di peringkat 15 klasemen sementara Liga 1. The Guardian baru mengoleksi 9 poin, hasil dari 2 kemenangan, 3 imbang, dan 5 kali kalah.
Pengamat Sepak Bola, Budiardjo Thalib menilai, Sutanto Tan dan Abdul Rachman yang hengkang dari PSM merupakan keputusan yang keliru. Padahal, jika di PSM, ia yakin keduanya bakal menjadi andalan di bawah asuhan pelatih Bernardo Tavares.
"Sekarang Sutanto dan Rachman (performanya) tidak seperti di PSM. Mereka bahkan hanya sebagai pemain cadangan di klubnya," kata Budiardjo kepada detikSulsel, Senin (19/9/2022).
Budi tahu betul kemampuan Sutanto dan Rachman. Budi yang pernah melatih PSM di ajang Piala Menpora 2021, sukses mengantar Juku Eja finish di peringkat keempat bersama Sutanto dan Rachman sebagai pemain andalannya.
"Mereka kelihatan menurun memang. Tidak bermain agresif saat masih sama-sama di PSM," jelas pelatih yang sukses membawa Persik Kediri juara Liga 2 2019 sekaligus promosi ke Liga 1.
Berbeda dengan klub baru Sutanto dan Rachman, PSM musim ini tampil sangat superior. Tim Juku Eja menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan di Liga 1 dan saat ini menempati posisi kedua klasemen sementara dengan 21 poin.
(ata/nvl)