Pelatih Persipal Palu Bambang Nurdiansyah turut angkat bicara terkait sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap Wiljan Pluim dan PSM Makassar. Dia meminta agar PSSI berlaku adil dengan mengintrospeksi kinerja wasit.
"Kalau soal keputusan-keputusan wasit yang sering buat keputusan membingungkan. Artinya gini, PSSI sendiri harus introspeksi juga wasit-wasit itu harus dibenerin gitu loh," terang Bambang Nurdiansyah kepada detikSulsel, Selasa (13/9/2022).
Wiljan Pluim diketahui menerima hukuman larangan bermain 5 laga setelah menerima kartu merah dan melontarkan kata-kata tak pantas ke wasit. Sementara PSM Makassar terkena denda sebesar 120 juta di laga PSM melawan Persik Kediri (2/9) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak ingin terlalu berkomentar banyak terkait kasus tersebut, pelatih dengan lisensi UEFA Pro ini tetap meminta agar federasi tertinggi sepak bola Indonesia seharusnya bertindak adil melihat kinerja wasit yang menurutnya cukup membingungkan.
Bambang menambahkan, harusnya tidak hanya dari pihak tim PSM yang mendapatkan hukuman, tetapi juga dari wasit yang bertugas karena melihat beberapa putusan yang diambil dirasa keliru.
"Jangan dari pihak kita aja disanksi, bagaimana dengan kualitas wasit itu sendiri, kualitasnya harus ditingkatkan juga gitu kalau memang wasitnya tidak benar," tegasnya.
Kendati demikian, pelatih yang berhasil membawa Rans Nusantara ini promosi ke Liga 1 musim ini menegaskan, jika persoalan wasit di Liga Indonesia ini bukanlah hal yang baru. Bahkan dirinya terakhir juga mendapatkan kartu kuning setelah melakukan protes keras atas keputusan wasit yang dianggapnya tak adil.
"Kalau soal wasit itu bukan rahasia umum, sering bikin blunder. Kemarin saya juga kena kartu kuning, waktu saya pimpin Persipal Palu lawan (Persewar) Waropen. Saya protes keras, saya kena kartu kuning," tandasnya.
(afs/tau)