"Syal saya dirampas dan dia tendang saya," kata Ramzy Riski Ramdhan kepada detikSulsel, Kamis (25/8/2022).
Ramzy menceritakan, dari awal pertandingan hingga akhir semua berjalan kondusif. Bahkan pendukung PSM yang tergabung dari aliansi suporter Indonesia berbaur dengan suporter Kuala Lumpur FC.
"Tidak ada ciri-ciri akan ada kerusuhan setelah pertandingan itu. Karena sebelum-sebelumnya kita sama suporter KLFC itu, berbaur begitu dia minta foto kita juga foto sama mereka," jelasnya.
Tetapi saat hendak pulang meninggalkan stadion bersama 2 temannya, Ramzy mengaku dibuntuti sekitar 2-3 orang. Mereka ingin merampas syal PSM miliknya, hingga sempat terjadi adu mulut.
"Saya mau naik ke Grab langsung dari belakang pegang syal saya. Dia pakai bahasa Malaysia, katanya ini syal buat saya saja nggak usah kamu bawa pulang," kata Ramzy.
"Saya bilang ini syal saya bawa dari Indo cuma satu-satunya, tak ada lagi. Kemudian dia bilang kau melawan kah pake bahasa Malaysia," terangnya.
Hingga 2 teman Ramzy yang tinggal di Selangor menyarankan untuk menyerahkan saja syal PSM miliknya. Tetapi setelah diberikan, Ramzy justru ditendang.
"Setelah lepas syal dia tendang saya sama dua orang itu. Karena saya berpisah sama rombongan lain, takutnya nanti saya di situ di gebukin atau apa ngeri juga karena kita posisi disana kalah jumlah," katanya.
Pertandingan final AFC Cup zona Asean antara PSM Makassar melawan Kuala Lumpur dimenangkan tim tuan rumah dengan skor 5-2.
Gol Kuala Lumpur FC dilesakkan Romel Morales, Jordan Mintah, Muhammad Azman, dan dua gol Paulo Josue. Sementara Tim Juku Eja membalas melalui gol Yakob Sayuri dan Akbar Tanjung.
Hasil tersebut mengandaskan perjuang PSM di AFC Cup 2022. Sekaligus memastikan tidak ada lagi wakil Indonesia bermain di kompetisi antar klub se-Asia tersebut.
(ata/nvl)