PSM Makassar berpeluang besar menembus final antar zona AFC Cup 2022. Kesempatan tersebut didapat setelah klub asal India, ATK Mohun Bagan terancam diskualifikasi.
Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin menjelaskan, tim yang menang di final zona ASEAN AFC Cup memiliki peluang otomatis menuju final antar zona. Hal ini dapat terjadi lantaran federasi sepak bola India (AIFF) sampai saat ini masih status dibekukan oleh FIFA.
"Memang kondisi saat ini mereka (federasi India) sedang di-banned (FIFA). Kalau kita yang menang (final AFC Cup zona Asean) maka otomatis lolos ke final interzona. Tidak perlu lagi melawan ATK Mohun Bagan," ungkap pria yang akrab disapa Appi ini kepada detikSulsel, Selasa (23/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja menurut Appi, pihak Kementerian Luar Negeri India sedang memperjuangkan untuk mengajukan pencabutan sanksi. Seiring India yang akan menjadi tuan rumah untuk turnamen U-17 timnas Putri.
"Mereka sedang mengajukan pencabutan sanksi," jelasnya.
Appi menerangkan, kejelasan status tim sepak bola asal India, ATK Mohun Bagan berkompetisi di AFC Cup 2022 akan dipastikan dalam waktu dekat.
"Kemungkinan dalam waktu dekat akan dipastikan statusnya apakah banned-nya dicabut atau tidak," paparnya.
Jika kemudian tetap dibanned, lanjut Appi, maka otomatis PSM bisa lolos ke final antar zona dengan catatan harus menang lawan Kuala Lumpur FC (KLFC) di final zona ASEAN AFC Cup.
"Kalau tetap dibanned (India), kita lolos otomatis," rincinya.
Diberitakan sebelumnya, Langkah PSM Makassar menjadi juara AFC Cup 2022 terbuka lebar. Calon lawan, ATK Mohun Bagan di babak semifinal Inter Zone AFC Cup terancam terdiskualifikasi.
ATK Mohun Bagan tersingkir dari perhelatan AFC Cup 2022 dikarenakan, sanksi FIFA yang membekukan federasi sepakbola India (AIFF). Hukuman itu diberikan setelah AIFF didakwa melanggar statuta FIFA.
"Biro Dewan FIFA dengan bulat memutuskan untuk menangguhkan Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF) dengan segera karena pengaruh yang tidak semestinya dari pihak ketiga, yang merupakan pelanggaran serius terhadap Statuta FIFA," tulis FIFA dilansir dari situs resminya, Selasa (16/8/2022).
(ata/tau)